Dampak Berita Yang Diduga Hoax Media Online TB, Pengurus Gapoktan Klambir Mandiri Dibuat Resah

Dampak Berita Yang Diduga Hoax Media Online TB, Pengurus Gapoktan Klambir Mandiri Dibuat Resah
Ketua Gapoktan Klambir Mandiri Maruto Darusman

MEDAN,(PAB)----

Petani yang tergabung dalam Gapoktan Klambir Mandiri, Desa Klambir Lima Kebun, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang di buat resah dengan pemberitaan hoaks, di salah satu media online TB yang menuding status tanah atas kepemilikan Tengku Chairul Amar (Datuk Oenggoet) dan menyebut- nyebut adanya kelompok tani menjual benih jagung bantuan Pemerintah.

"Kita dengan tegas menolak keras berita hoaks. Karena media online TB menyebut-nyebut kelompok petani disini ada menjual benih jagung bantuan Pemerintah," kata Ketua Gapoktan Klambir Mandiri Maruto Darusman di lokasi lahan Tengku Chairul Amar kepada wartawan, Rabu (24/6/20)

Seperti yang beritakan salah satu media online TB di Medan sebelumnya, terkhusus adanya tudingan pengelola lahan serta pengurus Gapoktan di lokasi Tengku Chairul Amal menjual bibit bantuan Pemerintah kepada petani di kawasan Pasar 1 Sekip Dusun XVII, Desa Klambir Lima Kebun.

"Kami bukan menjual bibit kepada para petani. Yang kami ambil dari petani adalah uang iuran sebagai anggota. Dan uang iuran tersebut kembali lagi kepada petani juga, seperti untuk menjetor lahan, membeli pupuk, serta penyemprotan kebun jagung," tegas Maruto Darusman.

Dikatakan Maruto bahwa tidak benar ada pengutipan dana kepada setiap petani Rp 50 sampai Rp 200.

Kelompok petani di lahan Tengku Chairul Amar sebelum mengutip iuran terlebih dahulu bermusyawarah, dan berembuk dengan seluruh kelompok tani untuk mencapai kata mufakat berapa uang yang akan dikutip dari setiap petani yang ada. Kesemua pengutipan adalah untuk kepentingan bersama, jelas Maruto Darusman.

Kelompok petani di Desa Klambir Lima Kebun melihat berita yang disebarkan oleh media online TB terakhir menciptakan suasana yang tak kondusif, menyerang personal dan mengarah kepada hoaks karena berita disampaikan tak sesuai dengan fakta di lapangan.

"Mengapa kita katakan berita tersebut hoaks karena penyampaian berita 180 derajat terbalik. Dan apa-apa yang disampaikan tak sesuai dengan fakta yang ada," kesal Dia.

Sementara itu, informasi di lokasi menyebutkan Gapoktan ada mengutip sejumlah uang kepada setiap petani dan pengutipan uang yang dilakukan terhadap para petani adalah iuran, dan uang tersebut nantinya digunakan untuk keperluan petani juga. Dan pengutipan dilaksanakan setelah terlebih dahulu diadakan musyawarah serta ada kata mufakat.

Berdasarkan penelusuran Awak media ini, di lokasi lahan Tengku Chairul Amar terdapat kelompok petani seperti kelompok tani Enggeut 1, kelompok tani Enggeut 2 serta kelompok tani Engguet 3.

Kesemua petani mengusahai lahan Tengku Chairul Amar seluas 250 hektar yang saat ini telah bersertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) disalah satu perusahaan. (Ali)

Berita Lainnya

Index