Pasokan Gas di KIM Medan kembali Normal

Pasokan Gas di KIM Medan kembali Normal

MEDAN,(PAB)---- Setelah sempat mengalami gangguan distribusi, kini pasokan gas kewilayah Kawasan Industri Medan (KIM) II mulai normal kembali. PGN Sumut memastikan distribusi gas ke KIM Medan sudah mulai naik. Hal ini disampaikan oleh Humas PGN Sumut, Yusnani yang menyatakan sebelumnya sempat terjadi gangguan pada pipa distribusi. " Gangguan sepenuhnya sudah ditangani Pertagas, kami hanya sebagai bagian distribusi. Hari ini sudah normal," katanya kepada wartawan Rabu (27/12/2017).

 

Sebelumnya Parlindungan Purba selaku anggota DPD RI yang juga Ketua APINDO Sumut ini juga mengimbau agar pemerintah serius memperhatikan permasalahan gas di Sumut, di mana kemarin bermasalah seputar harga, namun kini malah gasnya hilang atau tidak normal. Ironisnya, saat ini Sumut tidak memiliki tangki yang besar untuk mencadangkan gas di daerah ini, sehingga terus mengandalkan pasokan gas dari Arun.

 

"Direncanakan kami akan membuat rapat kerja di Senayan dan akan mengundang stake holder terkait untuk membicarakan itu. Kita berharap infrastruktur di Sumut sudah berjalan seiring dengan pembangunan di bidang industri tidak terkendala," paparnya sembari mengutarakan keyakinannya pemerintah pusat serius terkait masalah gas di Sumut. Sebab, jika kondisi ini terus berlangsung bisa membahayakan dan mengganggu ke berlangsungan perekonomian daerah ini. Bahkan bisa terjadi 'pengrumahan besar-besaran para pekerja di Sumut. Ini berbahaya. "Saya juga sebelumnya sudah berkunjung ke Pertamina niaga mempertanyakan hal ini, kata mereka, Pertamina sudah siap menyalurkan gas namun sampai sekarang ini tidak ada gas yang masuk dari PHE NSB sebagai pengelola pengangkutan gas dari perut bumi.Ke depan, jika ada waktu di sela-sela Natal dan Tahun Baru, saya akan mengajak stakeholder terkait lainnya untuk berkunjung ke PT Pertamina Hulu Energi (PHE) NSB dan NSO yang mengelola dua blok gas di Aceh guna meninjau langsung apa sebenarnya yang terjadi, sehingga tidak bisa memasok gas ke Sumut. Untuk itu, ke depannya, pemerintah harusnya juga sudah memiliki masterplan energi gas di Sumut sehingga kejadian ini tidak selalu berulang di daerah ini. Dengan hilangnya pasokan gas, sejumlah pabrik di KIM yang produksinya bergantung pada gas, nyaris berhenti produksi.

 

Terpisah, Direktur PT JSI Anwar Panggabean membenarkan perusahaan-perusahaan mereka kesulitan mendapatan pasokan gas yang stabil. Dari delapan line hanya satu yang beroperasi satu lagi beroperasi dengan menggunakan gas dari Batubara. Dengan tidak beroperasinya enam line, ratusan pekerja terpaksa dialih fungsikan. "Memang belum sampai di rumahkan tetapi tetap kami gaji. Jadi ke depan, jika terjadi kemunduran lagi dari janji PGN kami terpaksa merumahkan mereka, karena bebannya sangat berat. Dengan ketidak stabilan pasokan gas ini kami sudah mengalami kerugian mencapai puluhan miliar rupiah," paparnya.(ferr)

Berita Lainnya

Index