Dirujuk Sebagai RS Penanganan Virus Corona, RSUD Perdagangan Abaikan Sterilisasi dan Pendeteksi Suhu

Dirujuk Sebagai RS Penanganan Virus Corona, RSUD Perdagangan Abaikan Sterilisasi dan Pendeteksi Suhu

SIMALUNGUN, (PAB) --

Rumah Sakit Umum (RSU) Perdagangan, Kabupaten Simalungun, ditetapkan sebagai RS rujukan penanganan virus corona atau covid-19, oleh Bupati Simalungun Dr. JR Saragih, SH, MM.

Untuk upaya penanganan maksimal, dan pencegahan virus, seluruh ruangan di RSU Perdagangan pun disemprotkan disinfektan, Jumat (20/3/2020) lalu. Hal tersebut untuk upaya sterilisasi dari kuman maupun virus di sekitar areal Rumah Sakit.

Namun sepertinya hal tersebut hanya sebatas kamuflase atau pencitraan belaka. Sesuai amatan di lokasi, Selasa (24/3/2020) RSUD Perdagangan tidak tampak mendukung sebagaimana yang telah diharapkan Bupati Simalungun. Perlengkapan maupun alat untuk melakukan sterilisasi bagi calon pasien maupun tamu yang datang ke Rumah Sakit seperti tempat cuci tangan dengan antiseptik atau sejenisnya.

Bahkan toilet atau WC yang terdapat di gedung utama tampak jorok dan tidak bersih, sehingga dapat menjadi sarang maupun sumber bakteri yang dapat mengganggu kesehatan bagi pengguna maupun pengunjung Rumah Sakit. Seyokgyanya pada pandemi virus corona saat ini, diharapkan seluruh kantor pemerintah, apalagi Rumah Sakit disarankan menyediakan cairan antiseptik dan alat pendeteksi suhu tubuh.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Simalungun Mixnon Simamora yang kebetulan berada di lokasi, saat ditanya perihal ketidaktersediaan antiseptik dan kesan buruknya keadaan toilet/WC RSUD Perdagangan selaku RS rujukan penanganan virus corona, mengatakan dengan entengnya bahwa selain RS rujukan, RS tersebut juga merupakan Rumah Sakit Umum.

"Disamping RS ini merupakan rujukan penanganan virus corona, inikan juga masih Rumah Sakit Umum," ujar Mixnon seraya menyarankan untuk tidak sering-sering datang ke Rumah Sakit.

Sementara pihak RSUD Perdagangan melalui Agus Haryono, SKM selaku Staf RSUD Perdagangan Bidang Layanan Informasi saat dihubungi via telepon selularnya mengatakan bahwa terkait ketidaktersedianya cairan antiseptik dan alat pendeteksi suhu tubuh di pintu masuk RSUD tersebut merupakan kendala terkait anggaran.

"Tidak tersedianya cairan antiseptik dan alat pendeteksi suhu tubuh, dikarenakan masalah anggaran," ujar Agus. (MS/Red)

Berita Lainnya

Index