SUNGGAL,(PAB)----
Pekerjaan Peningkatan Ruas Jalan Tanjung Selamat (Watas Medan) - simpang Tanjung Anom terkesan asal jadi. Terpantau Senin malam (9/12), gorong-gorong simpang Jalan Perjuangan yang sudah tertanam lebih dari dua minggu dibongkar ulang.
Menurut warga Dusun 2b, Kiki dilokasi pengerjaan, pembongkaran titi tersebut sebelumnya sempat menghebohkan warga sekitar karna pengerjaan penghancuran cor titi tidak memakai alat standar melainkan dengan hentakan beko sehingga pengerjaan menimbulkan suara bising dan membuat warga sekitar terbangun dari tidur malam dan keluar rumah.
"Bis gorong-gorong ini kalau tidak dibongkar dan di disejajarkan dengan nol drainase akan mengganggu kelancaran air. Kemarin saat pengerukan drainase plank Yayasan Pendidikan Wirakarya Mandiri tumbang dan rusak hingga kini belum diganti pihak kontraktor", kesal Kiki.
Sebelumnya, persoalan pengerjaan pembangunan ruas jalan Tanjung Selamat ini juga mengundang perhatian Ketua Pendawa Deliserdang M. Arifin yang menurutnya beskos jalan tidak standard. Arifin yang juga berprofesi sebagai kontraktor menilai beskos jalan merupakan tanah timbun dan tidak layak.
"Coba pertanyakan Pihak Dinas P.U apakah ini sesuai perencanaan. Saya yakin dengan anggaran yang cukup besar pasti menjanjikan kwalitas pengerjaan. Jadi masalah beskos jalan layak dipersoalkan", tegas Arifin.
"Seberang jembatankan ada juga tuh proyek Pemko Medan pembangunan ruas jalan Tj. Selamat- Simpang Melati coba bandingkan kwalitasnya", tambah Arifin ketus.
Proyek pembangunan peningkatan ruas jalan Tanjung Selamat ini dilaksanakan oleh PT. Panca Putra dengan sumber dana dari APBD Deliserdang sebesar Rp, 6. 332.752.000.
Keterangan dilapangan atas nama Kontraktor tak dapat dihimpun hanya sebatas berasal dari Serdang Bedagai.
Kepala UPTD Dinas P.U Deliserdang Ginting saat dikonfirmasi melalui phonselnya Selasa (9/12) berjanji akan turun meninjau kelapangan. (AG)
