Vikjen KAM Pimpin Perayaan Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam di Paroki St Yosef Siantar

Vikjen KAM Pimpin Perayaan Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam di Paroki St Yosef Siantar
Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam, Minggu (24/11/2019) di Paroki Siantar III Jalan Kain Batik, Pematangsiantar.(Foto/MS) .

PEMATANGSIANTAR, (PAB)--

Hari Pekan Biasa XXXIV merupakan peralihan dari pekan biasa Kalender Liturgi Gereja Katolik menuju ke Masa Adven.

Kalender liturgi Gereja Katolik untuk tahun 2019 sudah ditutup pada Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam, Minggu (24/11/2019). Gereja Katolik sudah masuk Tahun Baru Liturgi. Tahun liturgi adalah perayaan karya penyelamatan Allah dalam Kristus sepanjang periode waktu satu tahun.

Itu menjadi karya penyelamatan Kristus, dan karena itu saat liturgi dirayakan berarti Kristus hadir dan menyatukan segenap umat dalam kegiatan bersama yang bertujuan menguduskan mereka.

Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan Agung Medan (KAM) Pastor Mikael Manurung selaku pimpinan Perayaan Hari Kristus Raja Semesta Alam di Paroki Siantar III Jalan Kain Batik, Pematangsiantar dalam khotbahnya mengatakan bahwa pusat tahun liturgi Gereja Katolik adalah sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus yang adalah sumber daya yang menghidupkan, pangkal keselamatan umat manusia, sekaligus menjadi pusat Tahun Liturgi Gereja sebab merupakan sumber hakiki bagi kehidupan kaum beriman.

Karena perayaan karya keselamatan, di dalam Gereja Katolik sebagai pencetus tahun liturgi, tahun liturginya disusun sedemikian rupa dan sedapat mungkin lengkap sesuai dengan kronologi karya penyelamatan Kristus lengkap dengan suasananya.

Sehubungan dengan rangkaian pengukuhan pengurus gereja se Paroki St. Yosef ini, Vikjen mengingatkan agar pengurus gereja yang akan diberkati dan dikukuhkan selalu meneladani pelayanan Yesus Kristus yang rela tersiksa dan wafat untuk penebusan dosa umat manusia.

"Pengurus gereja harus menjadi pemersatu umat, jangan malah sebaliknya menjadi pemecah belah umat," ujar Vikjen.

Seperti yang diucapkan Yesus, serigala ada lubang dan burung di udara miliki sarang, namun anak manusia (Yesus-Red) tidak ada tempat untuk meletakkan kepalanya. Vikjen mengatakan bahwa hal tersebut merupakan simbol bahwa dalam pelayanan mewartakan kerajaan surga tidak mengenal waktu untuk beristirahat.

Pastor Paroki St. Yosef, Marianus Kedang dalam perayaan Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam mengatakan bahwa selain misa ekaristi dan pengukuhan pengurus gereja masa bhakti 2019-2024, perayaan ini dirangkai dengan berbagai kegiatan, yakni perlombaan paduan suara yang diikuti seluruh Stasi yang dibagi menjadi tiga kategori. Kemudian pemberian hadiah kepada siswa-siswa berprestasi yang memperoleh rangking satu hingga tiga di kelas pada sekolah untuk SD, SMP dan SMA/SMK. (MS/Red)

Berita Lainnya

Index