Bupati Sergai Resmikan Kampung Budaya Jawa di Sei Rampah

Bupati Sergai Resmikan Kampung Budaya Jawa di Sei Rampah
Keterangan photo : Sambutan, Serahkan Baju Wayang Orang, Prasasti, Tinjau Kuliner, Pertunjukan Budaya, dan Photo Bersama.

SERGAI,(PAB)---

Bupati Sergai, Ir H Soekirman meresmikan Kampung Budaya Jawa di Sei Rampah, Kamis (14/11) di Kampung Ibus Desa Sei Rampah Kecamatan Sei Rampah.

Selain Bupati Sergai Ir H Soekirman, tampak hadir perwakilan Dinas Sosial Provsu Kasi Korban Bencana Sosial Muntasyah, perwakilan Forkompimda, para Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD, Camat Sei Rampah Nasaruddin Nasution beserta Muspika, Tokoh Pemekaran H. OK David Purba, Kepala Desa, Tokoh adat dan budaya, tokoh masyarakat, ormas, paguyuban Temu Kangen Bedah Budaya serta Sinar Budaya, dan ratusan masyarakat sekitar. 

Kadis Pora Parbud Sudarno, S.Sos, M.Si dalam sambutannya mengatakan Kegiatan iniini bertuj melestarikan budaya khususnya budaya Jawa di Kabupaten Sergai.

Tambahnya, dalam pelaksanaannya telah dilakukan beberapa kegiatan guna pembentukan Kampung Budaya Jawa di Kampung Ibus Desa Sei Rampah antara lain : peninjauan lokasi Kampung Ibus guna ditetapkan sebagai Kampung Budaya, disusul pembentukan Struktur Kampung Budaya Jawa, penyerahan bibit tanaman buah dan apotik hidup, penyerahan bantuan pakaian adat, pembuatan gapura Kampung Budaya Jawa, see a peliputan peresmian Kampung Budaya Jawa.

Sementara itu Tokoh Masyarakat Jawa, Misnan :
Kebanggaan dan kehormatan atas dipilihnya Kampung Ibus ini sebagai Kampung Budaya Jawa yang pertama di Kabupaten Sergai. Secara sejarah, suku Jawa pertama kali menginjakkan kakinya di Kabupaten Sergai ini dimasa Kerajaan Melayu sekitar tahun 1908 yang lalu.

Ucapan terimakasih kepada Bupati-Wabup dan Pemerintahan Kabupaten Sergai yang telah memperhatikan sarana infrastruktur jalan dalam rangka mempersiapkan terbentuknya Kampung Ibus sebagai Kampung Budaya serta kepada seluruh masyarakat Kampung Ibus yang telah bergotongroyong mempersiapkan segalanya hingga terlaksananya kegiatan hari ini.

Selanjutnya apresiasi dan kebanggaan kepada para remaja yang begitu menggugah dan berfikir maju ke depan dalam rangka melestarikan budaya khususnya budaya Jawa didaerah Kabupaten Sergai. 

Sambutan Bupati Sergai Ir H Soekirman dengan ungkapan kesyukuran kepada Allah SWT yang mengizinkan kita semuanya guna melaksanakan uri-uri yaitu peresmian Kampung Budaya Jawa.

Sergai saat ini memiliki jargon ataupun kampanye "Pataya" yaitu Pangan, Pertanian dan Budaya yang harus diingat khususnya kaum muda.
Dalam hal Pangan, karena kita hidup harus makan, kita kerja untuk mendapatkan makanan. Saya ingat pada tahun 1989 lalu saya telah membantu daerah ini membenahi saluran irigasi agar masyarakat desa ini dapat mudah dalam mendapatkan pengairan lahan pertanian.

Dalam hal Pariwisata, saya beberapa waktu yang lalu bertemu Pejabat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dipertemukan dengan bintang film nasional. Dalam pertemuan itu dibahas kemungkinan pembuatan film layar lebar yang berlokasi di Kabupaten Sergai.

Tentu pertanyaannya adalah yang ingin ditunjukkan dan ditonjolkan apa, serta SDM yang mendukung. Jika hal ini terwujud, tentu daerah kita ini akan terkenal menjadi objek wisata seluruh Indonesia akan menonton. Hal ini menjadi tanda-tandanya bahwa Serdang Bedagai ini akan terkenal, dan semuanya diawali di Kampung Ibus ini.
Ada 10 upaya melestarikan keunggulan budaya-budaya kita sesuai UU Nomor 5 Tahun 2017 antara lain yaitu lisan (kata-kata), manuskrip (naskah-naskah kuno), adat, ritus (cara beribadah), pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat seperti gobak sodor, patok lele, serta lainnya dan yang terakhir olahraga tradisional yang kita harapkan di Kampung Ibus ini akan hidup sebab karena disini banyak tokoh dan anak-anak muda yang potensinya sangat luar biasa.

Pada kesempatan tersebut Bupati Soekirman menyampaikan rasa terima kasih kepada Kementerian Sosial RI yang telah memberikan bantuan kostum wayang orang guna mendukung upaya menumbuhkan kembali pelestarian budaya khususnya wayang orang yang telah semakin sulit ditemui di Sumut.

Harapannya agar nantinya kami akan menyampaikan sosialisasi-sosialisi terkait masalah pembangunan, sosial, kemasyarakatan, kesehatan ataupun lainnya melalui media pertunjukan wayang orang sebab bukan hanya suku Jawa yang tertarik, namun juga suku lainnya. Kemudian melalui momen ini kami juga menekankan komitmen akan terus menjalin kerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan khususnya Dirjen Budaya agar dapat terus membina kami karena pokok-pokok pikiran kebudayaan daerah telah disusun untuk Tanah Bertuah Negeri Beradat ini.

Acara diisi dengan penandatanganan Prasasti Kampung Budaya Jawa, Penyerahan 45 set Pakaian Wayang Orang dari Kementerian Sosial RI yang diserahkan Bupati Soekirman kepada Tokoh Budaya Jawa H. Poniman, peninjauan kuliner khas Jawa serta pertunjukan tari serta penampilan wayang orang dengan lakon perang Pandawa dan Kurawa.

(Bambang)

Berita Lainnya

Index