Gagal Edarkan 6,9 Kg Sabu, Bandar Jaringan Malaysia Ditembak Mati

Gagal Edarkan 6,9 Kg Sabu, Bandar Jaringan Malaysia Ditembak Mati

JATIM,(PAB)---

Direktorat Reserse Narkoba Polda Jatim menembak mati seorang bandar sabu berinisial H yang diketahui merupakan jaringan dari Malaysia. Pria berusia 45 tahun ini mengakomodir penjualan sabu senilai Rp 7 miliar dengan berat 6,9 kilogram. 

"Yang bandar ditindak tegas berinisial H. Ini perintah dari pimpinan kita melakukan tindakan tegas terukur. Karena membahayakan petugas saat hendak ditangkap anggota kita," kata Wadir Reserse Narkoba Polda Jatim, AKBP Teddy Suhendiawan Syarif, Rabu (30/10).

Teddy menjelaskan, Pelaku menggunakan kendaraan roda empat dan dilakukan upaya tindakan tegas terukur. Anggota waktu itu hendak menghentikan, lalu motornya ditabrak, anggota jatuh dan melakukan tindakan tegas. "Ditangkapnya di Ketapang, Bangkalan," jelas Teddy. 

Tak hanya itu, barang haram yang diketahui asal Malaysia ini dimasukkan pelaku dalam bungkus teh Cina. Lalu, beberapa bungkus teh Cina ini dikirim melalui jalur laut dan berlanjut di jalur darat lewat cukong. Teddy menyebut sabu ini yang merupakan jaringan Mojokerto ini memiliki kualitas super. 

"Peredaran narkotika jenis sabu ini jaringan Mojokerto, tapi barang dari Malaysia melalui cukong. Ini modusnya menggunakan sachet teh cina tapi dalamnya sabu. Kalau kita lab-kan itu jenisnya kualitas bagus nomor satu, jenis super. Ini bisa diuraikan lagi dan dikembangkan jadi sabu jenis lain," ungkapnya.

Selain bandar berinisial H yang ditembak mati, Teddy mengatakan pihaknya mengamankan seorang kurir berinisial GEP. Pria berusia 35 tahun ini ditangkap di Simokerto, Surabaya.

Dari pengakuan GEP, dirinya mendapat bayaran Rp 3 juta untuk setiap kilogram sabu yang diantarkannya. Namun, GEP mengaku belum sempat mendapatkan bayarannya.

"Dapat Rp 3 juta untuk satu kilo. Yang ini belum dapat karena belum ditransfer. Total sabunya 6,9 kilogram sekitar Rp 7 miliar lebih," lanjut Teddy.

Tak hanya itu, Teddy menduga sabu ini merupakan jaringan Sokobanah. Karena kurir ditemukan di Madura.

"Kita temukan di Madura. Ini akan dipasok ke daerah Madura. Dugaan arah ke sana (Sokobanah). Dari Mojokerto kemudian ke Surabaya dibawa ke Madura," pungkasnya. (afr/ril)

Berita Lainnya

Index