Dampak Banjir Di KIM

Pencemaran Limbah Menyerang Pemukiman Warga

Pencemaran Limbah Menyerang Pemukiman Warga
Warga yang terkena dampak limbah KIM

MEDAN, (PAB)----

Ribuan warga bermukim di  Kelurahan Tangkahan, Kecamatan Medan Labuhan terkena pencemaran limba dari PT KIM, Senin (23/9/2019).

Selain menahan genanangan banjir yang menerpa pemukiman, rupanya ribuan sumur masyarakat tak dapat lagi dipergunakan karena airnya telah bercampur limbah akibat pencemaran.

Menurut salah seorang warga Lastri mengatakan, Saat ini ribuan warga yang tak jauh dari kanal aliran limbah PT KIM, air sumurnya tak dapat digunakan untuk MCK (mandi cuci  kakus) akibat berlendir dan mengeluarkan bau busuk.

"Dari ribuan warga yang tinggal di lingkungan 2, 3, 4, 5 , 6 , 7 serta 8 di Kelurahan Tangkahan, semua rumahnya tergenang banjir bila hujan datang. Yang paling parah banjirnya di lingkungan 3 Bang, Warga di sekitar sini keseluruhan rumahnya terendam banjir, setinggi pinggang orang dewasa" ucap Lastri.

Imbas banjir kiriman dari kawasan industri pun membuat munculnya berbagai penyakit kulit seperti gatal-gatal dan eksim. Ironisnya  penyakit saat ini masih berjangkit setelah puluhan tahun kawasan warga dilanda banjir.

"Kami sudah sudah puas dibohongi oleh pegawai PT KIM. Katanya akan membuat Puskesmas untuk mengobati warga yang terkena penyakit kulit. Tapi apa kenyataannya hingga sekarang tak satupun Puskesmas ada di Tangkahan ini," keluh Wati (48) kepada wartawan.

Sementara menurut pengakuan pak Dio (78) dirinya telah puluhan tahun merasakan bagaimana air yang bercampur limbah sering menggenangi rumahnya di pinggiran parit dikala banjir datang. Bahkan air banjir tersebut bertambah parah setelah KIM 3 dan KIM 4 beroperasi.

"Warga disini telah berpuluh tahun berjuang menentang aliran drainase KIM yang mempergunakan parit warga, namun belum juga berhasil. Mereka semua licik dan selalu mempergunakan preman untuk menakut-nakuti warga yang protes, dan Terakhir aksi demo warga tahun 2016 dapat dihempang, karena banyak kawan-kawan yang berkhianat setelah mendapat upeti dari PT KIM," ungkap Dio.

Terpisah, dugaan zat asam beracun (polutan) akibat polusi di udara juga merusakan seluruh ribuan atap rumah warga yang berdekatan dengan kawasan industri di PT KIM.

Sampai berita ini diturunkan Humas PT KIM, Endang saat dikonfirmasi  tak bersedia memberi keterangan. (Ali)

Berita Lainnya

Index