Puluhan Teman Kerja di Pertamina, Tetangga dan Saudara Belangsungkawa Almarhum Capten Rudi Prayaouw

Puluhan Teman Kerja di Pertamina, Tetangga dan Saudara Belangsungkawa  Almarhum Capten Rudi Prayaouw
Foto: Surya Atmaja

MARTUBUNG, (PAB)----

Tenggelamnya Kapal Moring Boat PMB-Vl milik Pertamina di Perairan Kapal Labuh Pelabuhan Belawan, di saat sedang melepas tali Kapal Tanker saat membuka selang Kapal Tanker Pertamina usai membongkar BBM melalui Bouy Pipa Pertamina Singel Point Mooring (SPM)  di tengah laut ke depo Pertamina Labuhan, Selasa (10/9/2019) sekitar pukul 19.15 Wib.

Mengakibatkan Nakhoda Rudi Prayouw (52) meningal dunia dan 3 orang Anak Buah Kapal (ABK) mengalami luka luka dan masih dalam perawatan di Rumah Sakit.

Suasana duka terlihat di kediaman rumah almarhum Rudi Prayouw di Jalan Bakti Abri Gang Ustad Samsir Komplek Pabrik Besi Blok C 35 Kelurahan Martubung Kecamatan Medan Labuhan, Sumatera Utara (Sumut) di saat jenajah korban akan di kebumikan.

Puluhan teman kerja almarhum dari Pertamina dan tetangga serta saudara almarhum Rudi Prayouw hadir, sebelum jenajah almarhum di kebumikan di TPU Bahari Kelurahan Martubung Kecamatan Medan Labuhan, jenajah korban di Sholat kan dahulu di Masjid Assalam tidak jauh dari rumah korban.

Region Manager HSSE MOR I Haris Siantoro dikonfirmasi mengatakan urut berduka atas meninggalnya almarhum Rudi Prayouw.

“Semua kejadian ini akibat cuaca, sehingga Kapal Moring Boat PMB-Vl milik Pertamina mengalami musibah,” ucap Haris.

Sambung Haris Siantoro mengatakan, waktu kejadian itu Kapal Tanker Pertamina habis membongkar BBM dan tiba tiba hujan disertai angin kencang serta ombak besar.

“Sementara ujung selang masih terikat pada haluan Kapal Moring, mengakibatkan Kapal Moring tertarik dan tenggelam. Tiga orang ABK dapat di selamatkan dan sampai sekarang masih di Rumah Sakit, tapi Rudi Prayouw meninggal dunia,” kata Haris Siantoro dengan sedih.

Secara, terpisah Humas Pertamina UPMS 1 Medan Roby ketika dikonfirmasi wartawan melalui telpon mengatakan.

“Iya kapal kita yang tenggelam, dan mengakibatkan Nakhoda meninggal dunia dan 3 orang ABK mengalami luka luka,” katanya.

Roby juga mengatakan, saat ini pihaknya telah membentuk tim internal untuk mencari tahu penyebab Kapal tersebut tenggelam.

“Kalau ada kelalaian dalam peristiwa itu, kita akan beri tindakan tegas,” ucap Roby.

” Jajaran Direksi UPMS I Medan juga sudah mengunjungi keluarga korban yang meninggal dunia maupun yang mengalami luka luka, dan akan memberikan santunan kepada keluarga korban, ” pungkas Roby.(surya atm)

Berita Lainnya

Index