Keluarga Wak Jon Menuntut Keadilan, Nurma: Tak Percaya Suami Saya Pelaku Pencurian

Keluarga Wak Jon Menuntut Keadilan, Nurma: Tak Percaya Suami Saya Pelaku Pencurian
Jenazah almarhum Rusli (62) als Wak Jon Di rumah duka

SERGAI, (PAB) ----

Nurma, (58) Istri almarhum Rusli alias Wak Jon (62) tak terima dan mengecam tindakkan sadis warga pelaku pengkeroyokan (main hakim sendiri)  yang dilakukan beberapa warga Dusun 4 Kelapa Tinggi Desa Bakaran Batu Kecamatan Sei Bamban, Serdang Begadai (Sergai) yang bertindak brutal hingga menewaskan suaminya Wak Jon, pada Kamis (9/5/19) kemarin. 

Almarhum Wak Jon mengalami luka-luka serius dan tak bertahan hidup kurang dari satu hari setelah mengalami penganiayaan secara bersama-sama Di Rumah Sakit Suktan Suleman, Jumat (10/5/19).

"Saya tidak percaya kalau suami saya melakukan pencurian, karna suami saya sehari hari berkerja di ladang, menanam cabai dan jagung juga ubi" ujar Nurma kepada pab-indonesia.co.id, Minggu (12/5/19) saat ditemui dirumah duka dusun 1,Desa Sukadamai Sei Bamban.

Nurma menjelaskan, suami nya bekerja sebagai Petani dan berladang dilahan tidak jauh dari tempat tinggal mereka dan selama ini Wak Jon tidak pernah meresahkan warga apalagi melakukan perbuatan melawan hukum seperti mencuri.

Didampingi putranya, M. Yusuf (36), Nurma mengatakan suaminya telah mengalami kepikunan dan penyakit tuli (pekak-red) makanya almarhum sering lupa akibat faktor usianya. 

"Bapak sudah mengalami ke pikunan atau sering lupa , maklum karna usia sudah tua" ujar M. Yusuf .

M. Yusuf mengatakan tidak terima kematian orang tuanya akibat penganiayaan warga yang main hakim sendiri secara brutal hingga mengakibatkan Kematian bagi ayahnya. 

"Kami tidak terima dan akan melakukan penuntutan dan berharap pihak kepolisian agar segera melakukan tindakan tegas dan menangkap pelaku yang terlibat melakukan tindakan sadis, main hakim   sendiri terhadap orang tua kami sehingga kehilangan nyawa hanya karena di duga melakukan pencurian" ujar Yusuf. 

Lanjut Yusuf, setelah mayat ayahnya sampai di rumah duka, keluarga korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Firdaus, Jumat 10/5/19) malam tepat pukul 23.55  Wib.

Dari informasi yang diterima keluarga dari petugas bahwa laporan kejadian tersebut sudah dilaporkan kepala Desa Bakaran Batu, Mansius Sinaga.  sehingga keluarga korban di tolak laporannya oleh Kanit Reskrim Polsek Firdaus. 

"Alasannya tidak bisa terjadi dua laporan yang sama." ungkap Yusuf. 

Demikian, Yusuf percaya pihak Polsek Firdaus dapat melakukan tindakan tegas terhadap para pelaku.

"Kita berharap penegak hukum dapat bertindak adil dan tegas  sesuai undang undang, bukan kah negara kita negara hukum".ujarnya.

Ditempat terpisah, Kepala Dusun (Kadus) 1, Desa Sukadamai Sei Bamban,  Zulkarnain mengungkapkan kekecewaan nya atas tindak kan beberapa pelaku penganiayaan warga Dusun 4 Kelapa Tinggi  Kecamatan Sei Bamban yang bertindak main hakim sendiri . 

Menurutnya,  seharus nya warga setampat harus menyerah kan Wak Jon (almarhum) yang di duga pencuri ke pihak desa atau polisi masyarakat  (polmas) yang ada di setiap desa masing-masing dan di teruskan kepihak berwajib (polisi) bukan main hakim sendiri sehingga mengakibatkan Wak Jon meregang nyawa, imbuhnya.

Hal serupa juga disampaikan Kades Sukadamai, Karnain dan mengatakan  sampai saat ini belum mengetahui nomor laporan polisi (LP)  terkait kasus kematian Wak jon yang kabarnya kejadian telah dilaporkan pertama kali  diduga  disampaikan  keluarga M. Sihaan (pelaku)   ke Polsek Firdaus .   

"Ketika almarhum Rusli alias Wak jon di antarkan ke rumah Sakit Sultan Suleman Saya belum  mendapat kabar dari pihak kepolisian, saya baru menerima kabar dari anak almarhum ,M.Yusuf yang datang ke rumah saya , Jum'at  (10/5)  pukul"11'30 Wib.dan mengeluhkan pristiwa yang dialami orang  tua nya" Ungkap kades yang dikenal berjiwa sosial ini kepada pab-indonesia.co.id di kediamannya.  (Bambang) 

Berita Lainnya

Index