MEDAN, (PAB)----
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, Prof.HM.Hatta mengatakan, kegiatan judi pada Ramadhan harus dihentikan termasuk secara sembunyi - sembunyi, karena ini jelas melanggar hukum dan merugikan masyarakat.
"Praktek judi di Sumut bertentangan dengan ajaran Islam ini, harus ditertibkan selama bulan suci berlangsung.Peran aparat penegak hukum khususnya aparat kepolisian untuk melakukan razia terhadap penyakit masyarakat tersebut," tegasnya saat dihubungi Www.Pab Indonesia.co.id melalui televon selulernya,Minggu (28/4).
Ia menjelaskan kepada masyarakat agar penghormatan- penghormatan dibulan suci ramadhan ini harus dijaga."Kalau ada orang berpuasa harus kita hormati bagi yang tak berpuasa harus menjaga agar tercipta kerukunan antar umat beragama,"tuturnya.
Kendati demikian Kegiatan judi di Kabupaten/Kota di sumut ini, diduga masih ada, seperti di Kabupaten Langkat,Deli serdang,Belawan, Medan, dan daerah lainnya.
Hal ini menjadi tugas aparat terkait supaya masyarakat aman dan tentram saat menjalani ibadah puasa.
Menurut salah satu warga,Ani Juliani mengatakan perjudian dan segala bentuk maksiat lainnya harus ditertibkan,karena jika masih dibuka maka ini akan mengganggu kekhusukan saat orang menjalani ibadah.
"Jangan cuma Praktek judi yang di tutup,Praktek prostitusi seperti Spa,Kafe dan Prostitusi berkedok karaoke serta maksiat lainnya harus di tutup juga supaya orang bisa menjalani ibadah dengan tenang," katanya.
Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP.Ikhwan.SH,MH melalui Kasat Reskrim AKP.Jerico Lavian Chandra.SH,S.ik mengatakan akan menindak tegas segala bentuk kejahatan yang ada di wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan."Kami akan terus berkoordinasi kepada pihak terkait untuk menumpas segala bentuk tindak kejahatan termaksud perjudian,"terangnya. (Tim/Ali)
