Rujuk ke Rumah Sakit, AMPPS Lakukan Penggalangan Dana untuk Bocah Diduga Penderita Gizi Buruk

Rujuk ke Rumah Sakit, AMPPS Lakukan Penggalangan Dana untuk Bocah Diduga Penderita Gizi Buruk

SERGAI, (PAB)-----

Aliansi Mahasiswa Pemuda Peduli Serdang Bedagai (AMPPS) menggelar aksi peduli antar sesama dengan merujuk ke rumah sakit, seorang bocah diduga penderita gizi buruk dan melakukan penggalangan dana.

Demikian ditegaskan Bagus Fasla selaku Koordinator AMPPS kepada wartawan, Jumat (5/4) di Coffe Shop R2D, Jalinsum Medan-Tebingtinggi Desa Kota Galuh, Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara.

Dijelaskan Bagus Fasla, berawal mendapatkan laporan dari salah satu warga masyarakat adanya seorang bocah yang diduga mengalami gizi buruk dengan kondisi memprihatinkan. Kemudian pihaknya turun ke rumah bocah yang diduga gizi buruk tersebut, diketahui bernama Suryati bocah berusia 3 Tahun, anak dari Pasangan Suami Istri Mujiono dan Iyawasti yang tinggal di Dusun III Desa Kota Galuh KecamatanPerbaungan, KabupatenSergai.

Selanjutnya AMPPS melakukan tindakan pertama dengan membawa ke Puskesmas Perbaungan, setelah dicek oleh pihak puskesmas jawabannya, ya harus dirujuk ke rumah sakit Medan. Yang mirisnya pasangan suami istri tersebut tidak ada biodata/ identitas penduduk, papar Bagus Fasla.

Ini bukan gizi buruk tapi gizi kurang  namun harus dirujuk ke rumah sakit Medan kata bidan desa, tambahnya lagi.Lebih lanjut dikatakan Aktivis Sergai itu, kemudian pihak AMPPS merujuk bocah tersebut, ke Rumah Sakit Umum (RSU) Permata Bunda, Kota Medan untuk dirawat secara intensif dengan jaminan pihak AMPPS.

Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata memang benar dinyatakan bocah tersebut mengalami gizi buruk.Kami juga berinisiatif dengan rasa kepedulian terhadap sesama, maka AMPPS melakukan penggalangan dana dengan swadaya masyarakat sehingga terkumpul dana sebesar Rp 1.500.000  dan kemudian kami informasikan kembali ke media sosial Facebook / Instagram dan melalui website  penggalangan dana, kitabisa.com.Alhamdulillah, ! setelah aksi itu, masuk donasi yang kami kumpulkan lebih kurang Rp 13 juta, dan dikabarkan dari pihak RSU Permata Bunda bahwa adik kita (Suryati-red) hari ini sudah bisa pulang kerumahnya, pungkasnya.

Terpisah, menanggapi hal tersebut Kepala Desa Kota Galuh Heriansyah kepada (PAB,indonesia co.id) mengatakan pasangan suami istri tersebut tidak tercatat sebagai warga Desa Kota Galuh namun saja berdomisili di Desa kita, kondisi keluarga Iyawasti memang seperti itu sejak berpisah dengan suaminya pertama dan selanjutnya menikah lagi tanpa status cerai dari suaminya yang pertama tersebut, hingga dikaruniai anak sebanyak 8 orang dan Iyawasti bersama suami keduanya saat ini tinggal di sebuah bangunan rumah yang belum selesai dengan beratapkan plastik.Namun dari pada itupun, pihak Pemerintah Desa dan masyarakat sering memberikan perhatian terhadap kondisi kehidupannya.

"Kami sering juga mengecek kondisi kesehatan anak-anaknya terutama Suryati bocah berusia 3 Tahun dengan membawa ke posyandu secara rutin", papar Kades.

Soal tidak memiliki pendataan penduduk, Kades menceritakan bahwa pasangan suami istri tersebut tidak bisa menerangkan catatan penduduk terakhirnya dan dokumen-dokumen juga tidak ada. Oleh sebab itu juga, pihaknya tetap berusaha dan berkoordinasi dengan Pemerintah Kecamatan Perbaungan dan Dinas Dukcapil Sergai.Kami juga mencari solusi soal data kependudukan dan selain itu juga kondisi kehidupannya harus kita pikirkan bersama, tandasnya.(Bambang) 

Berita Lainnya

Index