Lokalisasi Maksiat, GNPF ULAMA Minta Aparat Menutup Diskotik Titanik Froog

Lokalisasi Maksiat, GNPF ULAMA Minta Aparat Menutup Diskotik Titanik Froog
Ketua GNPF Binjai,  Sanni Abdul Fattah LC

BINJAI,(PAB) ----

Ketua GNPF (Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama Binjai) meminta kepada pemilik diskotik Titanic froog untuk ditutup, pasalnya lokasi diskotik diduga menjadi tempat lokalisasi sarang maksiat dan jual beli pil ekstasi.

Diskotik titanic froog yang ber lokasi di desa Namurumbe julu kec kutalimbaru kab Deliserdang cukup dibilang kebal hukum sebab lokasi tersebut tidak pernah 'disentuh' aparat.

Ketua GNPF Binjai,  Sanni Abdul Fattah LC angkat bicara saat diwawancarai wartawan pab-indonesia.id kamis (14/03/19), ia menegaskan,diskotik titanic froog diminta untuk ditutup, karena'bebasnya lokasi diskotik tersebut sampai seorang perempuan yang di taksir masih di bawah umur menjadi korban perkosaan.

"Saya sangat menyayangkan kenapa lokasi tersebut bebas masuk anak di bawah umur padahal tempat hiburan malam seperti diskotik hampir rata rata menggunakan pil ekstasi.itu terjadi karena tidak adanya pengawasan di lokasi tersebut sehingga anak di bawah umur menjadi korban."ujarnya. 

GNPF Ulama Binjai akan segera menggalang tokoh tokoh agama,ulama, dan masyarakat berjuang untuk menutup diskotik titanic froog,dan kami tidak mau tau siapa saja yang mem beckup lokasi tersebut.
Lanjutnya ia juga akan mendatangkan MUI (Majelis Ulama Indonesia)serta membuat audensi ke aparat kepolisian, TNI, dan bila tidak ada respon dengan diskotik tersebut, kita akan membuat demo ke lokasi tersebut.tegasnya..

Sebelumnya dikutip dari pemberitaan sumut pos, seorang perempuan berinisial HR menjadi korban perkosaan,ceritanya,korban yang di taksir berusia 15 tahun di ajak seorang pria bernama wawan ke tempat hiburan milik ketua salah satu ormas berinisial ST,minggu (3/3) malam.

Wawan mengajak HR yg masih duduk di bangku kelas 1 SMA ini untuk dugem. Wawan tidak sendiri,ia ditemani dua temannya.
Begitu juga dengan korban,ia juga mengajak temanya berinisial Y untuk menemaninya.

Sampai di titanic frog,wawan dan HR beserta teman perempuanya menuju salah satu ruangan karoke.diruangan tersebut,teman perempuan HR keluar bersama prianya.

Sisa empat orang diruangan tersebut,HR,Wawan dan dua teman prianya yang tidak di kenal identitasnya oleh korban.

Singkat cerita diruangan tersebut,HR diduga di cekoki pil ekstasi hingga 3 butir. 
Usai di cekoki hingga tak sadarkan diri,warga binjai timur ini diduga di perkosa secara bergiliran. 
Pagi harinya, korban yang ditemukan tak sadarkan diri kemudian dilarikan ke rumah sakit umum daerah joelham binjai. 

Kejadian ini membuat korban mengalami trauma bahkan korban pun tak mau masuk sekolah.
Ayah korban,Hendra Gunawan (43) sempat membuat laporan polisi ke polres binjai,hanya saja laporanya ditolak polres Binjai karena alasan bukan berada di wilayah hukumnya. 

Akhirnya pengaduan hendra diterima oleh polrestabes medan,selasa (5/3) petang. 
Pengaduan ayah korban diterima dengan nomor 504/III/2019/SPKT Restabes Medan.(Turnip) 

Berita Lainnya

Index