Mabes AU Kirim Pesawat Tempur Patroli di Langit Kepri

Mabes AU Kirim Pesawat Tempur Patroli di Langit Kepri
Reporter : Henny Rachma Sari, antara

MEDAN, (PAB) ----

Dua pesawat tempur TNI Angkatan Udara Skuadron 12 Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau melakukan patroli di langit Provinsi Kepulauan Riau. Patroli untuk mengantisipasi pelanggaran di wilayah udara dan laut NKRI.

Kepala Dinas Operasi Lanud Raja Haji Fisabillah Tanjungpinang, Mayor (Lek) Wardoyo, di Tanjungpinang, Rabu, mengatakan pesawat tempur jenis Hawk 100 dan Hawk 200 melintasi wilayah udara Pulau Bintan, Batam, dan Kepulauan Anambas.

"Sejak kemarin hingga hari ini dilakukan operasi udara untuk mengantisipasi pelanggaran di wilayah udara dan laut NKRI, terutama di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I. Jadi masyarakat jangan kaget dan khawatir ada pesawat tempur yang lalu lalang di langit Tanjungpinang, Bintan, Batam hingga Anambas," lanjutnya.

Operasi tersebut diakui Wardoyo adalah instruksi Mabes AU. Untuk waktu pelaksanaan tidak dibatasi dan dilakukan secara acak.

Operasi di wilayah ALKI I diperlukan karena berbatasan dengan negara tetangga. Wilayah perbatasan, menurut dia, potensial terjadi pelanggaran yang dilakukan pesawat maupun kapal asing.

"Target operasi adalah pesawat asing dan kapal-kapal asing yang melanggar ketentuan yang berlaku di wilayah tersebut," ujarnya pula.

Ia menegaskan patroli udara dilakukan untuk memperkuat pengamanan di ALKI. Operasi tersebut dilakukan lantaran dalam beberapa pekan terakhir, kata dia, ada indikasi terdapat pelanggaran yang dilakukan kapal asing di wilayah ALKI, terutama di perairan Kepri.

"Kami berkoordinasi dengan TNI AL. Seandainya ada ditemukan pelanggaran yang dilakukan di ALKI, kami sampaikan ke TNI AL," ujarnya pula.

Dia menegaskan hasil patroli udara langsung disampaikan kepada pusat.

"Kami turut mendukung operasi rutin tersebut dengan menyiapkan 'crash team', penyediaan bahan bakar, dan kebutuhan kru maupun pilot, tim pertahanan pangkalan serta tim 'force down' yang akan digunakan sewaktu-waktu terdapat situasi kritis," katanya pula. Seperti diberitakan Antara.

Berita Lainnya

Index