Pangima TNI : Masyarakat Jangan Termakan Provokasi

Pangima TNI : Masyarakat Jangan Termakan Provokasi

Jakarta, (PAB)

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meminta masyarakat Indonesia tak termakan provokasi pihak-pihak yang menurut dia bertujuan memecah belah bangsa. Hal itu disampaikannya di depan ribuan ulama, anggota TNI, dan polisi yang menghadiri Silaturahmi Nasional Ulama di Gedung Pertemuan Umum (GPU) Kajen, Pekalongan.

Menurut dia, ketenteraman masyarakat diusik beragam gejolak yang mengarah pada tidak stabilnya kondisi sosial-ekonomi di pemerintahan. "Yang terbaik adalah yang paling sederhana, yaitu  back to the basic atau kembali kepada nilai-nilai luhur bangsa Indonesia," ujar Gatot dikutip dari keterangan pers Pusat Penerangan Mabes TNI, Ahad, 8 Januari 2017.

Maksud Gatot, cinta dan kepedulian masyarakat terhadap negara harus menjadi hal yang paling diutamakan dalam rangka menampik gejolak. "Itu harus menjadi kepentingan tertinggi di atas segalanya."

Gatot meyakini karakter gotong-royong yang dimiliki masyarakat Indonesia adalah salah satu senjata utama dalam menjaga persatuan. "Gotong-royong tidak ada dalam bahasa Inggris, Arab, atau bahasa Cina, hanya di Indonesia yang memiliki bahasa gotong-royong," ucapnya.sedperti dikutip dari tempo online.

Menurut dia, Indonesia rawan ancaman pihak asing karena memiliki sumber daya energi yang berlimpah. "Kondisi seperti inilah yang menyebabkan negara-negara lain menjadi iri terhadap Indonesia," kata Gatot.

Silaturahmi Nasional Ulama, TNI, dan Polri itu juga dihadiri Asisten Intelijen Panglima TNI Mayor Jenderal Benny Indra Pujihastono, Asisten Teritorial Panglima TNI Mayjen Wiyarto, Panglima Kodam IV/Diponegoro Mayjen Jaswandi, serta sejumlah pejabat tinggi Kepolisian Daerah Jawa Tengah dan Kabupaten Pekalongan.(rdt)

Berita Lainnya

Index