Kasatres Narkoba Polres Purwakarta Ungkap Bahayanya Tembakau Gorila

Kasatres Narkoba Polres Purwakarta Ungkap Bahayanya Tembakau Gorila

PURWAKARTA, (PAB) ----

SatRes Narkoba menghimbau khalayak ramai agar hati-hati dan jangan coba-coba memakai tembakau Gorila. Hal itu dikatakan Kasat Narkoba Polres Purwakarta, AKP Hery Nurcahyo Karena tembakau gorila atau barang sejenis bermerek Hanoman memiliki efek buruk bagi kesehatan.

Kata Hery, pengguna tembakau gorila juga dijerat UU Kesehatan dan UU Penyalahgunaan Narkoba serta pengedarnya akan ditindak. Bicara soal tembakau gorila dan efek sampingnya Kasat Narkoba menjelaskan, tembakau gorila ini atau yang bermerk Hanoman sudah dikenal sejak beberapa tahun lalu.

"Tembakau gorila yang begitu sangat cepat menjangkiti otak setelah satu atau dua kali hisap, selang beberapa detik saja, akan terasa efek 'fly' dan mulai hilang kesadaran" jelasnya saat ditemui di ruangan kerjanya. Jumat (18/1/2019). ?

Lanjutnya, otak bekerja seperti overdrive, pikiran mengalir cepat dalam waktu satu menit saja dan Akibatnya bisa jadi sulit untuk fokus ke satu hal dan efeknya cenderung menimbulkan depresi bahkan kematian.

"Efek menghisap tembakau gorila akan terasa dengan hitungan menit, si pemakai kemudian muncul 'basian' (istilah para pengguna) defresi yang dirasakan dan kalo memang gak kuat akan menyebabkan kematian." runutnya.

Diketahui harga untuk per gramnya sebesar Rp 100 ribu, biasanya dijual per 5 gram yang bisa jadi 15 linting. Tapi untuk gorila ini bergantung kualitasnya, harga yang lebih murah dengan kualitas biasa dihargai Rp 350 ribu untuk 5 gram.

Salah satu mantan pengguna tembakau gorila menjelaskan efek dari tembakau syntetis tersebut.

"Untuk fisik, bisa dirasakan setelah pemakaian yang cukup banyak, misalnya satu linting sendiri, Setelah itu keringat mengucur dan kepala terasa penat, rasanya mirip tidur terlalu lama" ucapnya.

Hery menambahkan, setelah bangun tidur pun efek itu masih terasa bahkan bisa sampai seharian juga terasa sedikit pengaruh ke pencernaan.

"Perut terasa lapar namun saat makan rasa makanan sulit dikecap tapi bukan hambar hanya sulit diidentifikasi, setelah makan perut terasa tidak enak bukan ingin muntah, tetapi terasa sakit dan dada tersa sesak." bebernya.

Menurut informasi yang didapat dari mantan pengguna, penjualan tembakau Gorila yang disebut Kasat Narkoba Akp Hery Nurcahyo dengan ganja sintetis ini diedarkan melalui online yang kini sedang ditelusuri guna menggagalkan pengedaran barang haram tersebut.(*)

Berita Lainnya

Index