Ini Alasan Fraksi-fraksi di DPRD DKI Ogah Pilih Calon Wagub PKS

Ini Alasan Fraksi-fraksi di DPRD DKI Ogah Pilih Calon Wagub PKS
Diskusi Publik Dihadiri Anggota DPRD DKI Jakarta

JAKARTA,(PAB)---
Sebagian besar fraksi-fraksi DPRD DKI Jakarta menolak calon wakil gubernur yang diajukan PKS yaitu Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu. Sebab, kedua calon PKS dinilai kurang memahami persoalan Jakarta seutuhnya. 

Ketua Sekretaris Fraksi Hanura DKI Jakarta Veri Yonevil mengatakan pernyataan calon wagub PKS terkait permasalahan di DKI bukan hanya banjir dan macet menjadi bukti jika keduanya tidak memiliki pengetahuan tentang Jakarta. "Saya agak marah dengan pernyataan Agung Yulianto jika permasalahan Jakarta bukan banjir dan macet saja. Karenanya saya pastikan Hanura tidak akan memilih mereka," kata Very di acara Diskusi Publik bertajuk 'cocok tidak Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto jadi wakil gubernur, apa kata DPRD' di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (19/12).

Selain itu, Very mempertanyakan sikap PKS yang ngotot tetap mengusung dua nama tersebut. Padahal Very yakin PKS masih memiliki kader lain yang mumpuni dan mengerti persoalan Jakarta. "Saya juga heran mengapa PKS tetap memaksakan kedua orang ini. Padahal kan masih ada kader lain yang selama ini menjadi dewan di DPRD DKI seperti Triwisaksana dan Selamet Nurdin. Belum lagi di tingkat DPP pasti masih banyak kader yang lebih tahu masalah Jakarta. Kan ini harus dipernyatakan, ada apa ini," terang Very.

Meski begitu Very berharap kedua partai pengusung yaitu Gerindra dan PKS mencapai kesepakatan soal nama akan diusulkan ke DPRD. "Kita kan tahu 2017 silpa kita banyak, 2018 silpa meningkat, mungkin salah satu faktornya karena Anies kerja sendiri, nggak ada kontrol yang melekat terhadap SKPD untuk menjalankan program yang sudah masuk dalam APBD. Jadi ini waktunya mundur terus sampai pileg. Jadi harapan kami, paling lama bulan February tahun depan, sudah ada pendamping Gubernur Anies. Sampai sejauh ini Hanura tetap menunggu sejauh mana kesepakatan antara Gerindra dan PKS," ujar Very.

Acara diskusi tersebut dihadiri Ketua LSM Katar Sugiyanto yang bertindak sebagai moderator, Ketua Fraksi PDIP Gembong Warsono, Sekretaris Fraksi Hanura Very Yonevil, Ketua Fraksi Golkar Ashraf Ali dan Ketua DPD Partai Gerindra DKI M. Taufik.

Senada dengan Hanura, Ketua Fraksi Partai Golkar DKI Asraf Ali menegaskan pihaknya menolak kedua nama calon Wagub PKS itu. "Golkar hanya lihat dua dari Geri dra-nya Pak Taufik dan PKS-nya Pak Triwisaksana, itu saja. Karena selama ini kita sudah tahu dan mengenal bet kedua sosok tersebut. Kan sudah terbukti kinerjanya selama memimpin di legislatif," ujar Ashraf Ali.

Di tempat yang sama Ketua DPD partai Gerindra DKI Jakarta M. Taufik tetap meminta PKS mengikuti kesepakatan yang sebelumnya sudah dibicarakan. Calon Wagub harus melewati tes di badan seleksi. "Padahal seharusnya PKS ikuti dong alurnya. Kan sebelumnya sudah ada kesepakatan kok malah mundur," kata wakil ketua DPRD DKI tersebut.

Taufik membeberkan jika kesepakatan antara Gerindra dan PKS tidak sulit untuk dijalani. "Saya kira tidak ada yang sulit, prosedur ini yang harus dilewati (badan seleksi wagub). Karena pintu pertama diuji kriteria sederhana soal pemahaman tentang Jakarta. Lalu pintu selanjutnya melalui pemilihan di DPRD," tukas Taufik.(Drajat)

Berita Lainnya

Index