Livi Zheng Ungkap Eksotisme Bali di AS melalui Film

Livi Zheng Ungkap Eksotisme Bali di AS melalui Film
Foto: Kemenpar

JAKARTA,(PAB)----

Eksotisme Bali diangkat sutradara Livi Zheng ke layar lebar dalam film berjudul Bali: Beats of Paradise. Yang menarik, film itu sudah diterima panitia Piala Oscar. 

Film itu menggunakan gamelan Bali sebagai tema dan sudah diputar di Academy of Motion Picture Arts and Sciences, Samuel Goldwyn Theater, Beverly Hills, pekan lalu. 

Karya Livi ini masuk dalam kategoriBest Documentary Feature. Kepastian status Nominasi Oscar 2019 akan diberikan pada 22 Januari tahun depan. Masuk dalam 76 film terbaik, Bali: Beats of Paradise harus bersaing dengan sekitar 12 film dikategori sama.

Selain film itu, slot kategori Best Documentary Feature dihuni Hal, The Bleeding Edge, Scotty and the Secret History of Hollywood, dan Tea With the Dames. Ada juga The King, Crime + Punishment, Fahrenheit 11/9, dan lainnya. 

Livi mengungkapkan, film Bali: Beats of Paradise sangat unik dengan mengambil latar belakang gamelan.


"Saat ini kami sedang bersaing di Academy Award. Semoga bisa masuk menjadi nominator Oscar di tahun depan. Kami percaya bisa lolos. Sebab, film ini sangat unik dengan gamelan di dalamnya," kata dia (14/11).

Nuansa Pulau Dewata ditegaskan melalui alunan gamelan Bali dan gitar double neck yang dimainkan musisi Bali Balawan. Turut ditampilkan juga Tari Barong dan Tari Kecak. Film itu akan diputar serentak di bioskop-bioskop Amerika Serikat mulai Jumat nanti waktu setempat.

"Banyak orang mungkin mendengarnya, tapi banyak yang belum tahu detail gamelan ini. Alur cerita tentang gamelan ini unik. Sebab, ini bagian dari ritual dan budaya. Semuanya ini lalu melebur dalam kontekstual yang berhubungan dengan Bali," ujar Livi.
Gala premiere film Bali: Beats of Paradise ini mampu memukau pengunjung. Mereka memiliki latar belakang tokoh penting industri perfilman Amerika, pendidik, dan para diplomat dari berbagai negara. Hadir juga Director Disney Animation Paul Briggs, hingga Rektor University of California-Los Angeles Gene Block.

Para diplomat yang hadir ini berasal dari Bolivia, Kenya, Malaysia, Thailand, dan Myanmar. Bergabung juga Konjen RI di Los Angeles Simon Soekarno. 

"Gamelan ini fantastis. Gamelan telah digunakan oleh banyak sineas internasional. Musik gamelan ini digunakan di Hollywood melalui film 'Avatar' dan acara TV 'Star Trek'. Jadi, gamelan ini bukan hal baru di Amerika. Namun, tidak banyak yang tahu kalau gamelan ini dari Indonesia," katanya.

Sebelumnya nuansa Indonesia juga sangat kuat dimunculkan dalam Brush with Danger'. Film ini menggunakan puluhan lukisan karya seniman Indonesia. 

Berkat kegigihannya mengangkat budaya asli nusantara, penghargaan pun diberikan melalui Unforgetable Gala. Ini adalah penghargaan tertua di AS yang diberikan kepada tokoh penting Asia.

Sebagai Duta Kebudayaan melalui film 'Bali: Beats of Paradise', Livi disandingkan dengan nama besar lainnya. Sebut saja Sutradara Jon M Chu (Crazy Rich Asians), Aktor John Cho (Searching), juga aktris Sandra Oh (Grey's Anatomy). 

Melihat potensi dan dedikasi luar biasa kepada Indonesia, apresiasi pun diberikan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya.
"Inspirasi Livi Zheng melalui film Bali: Beats of Paradise luar biasa. Publik Amerika dan dunia diajak untuk mengenal lebih dekat budaya Bali dan Indonesia melalui gamelan. Kami tentu akan memberikan support," katanya.

Film Bali: Beats of Paradise berkisah perjalanan hidup Nyoman Wenten, seorang seniman gamelan. Tinggal di Los Angeles, Wenten pun dikenal sebagai pengajar etnomusikologi di UCLA dan Herb Alpert School of Music. Lekat dengan gamelan sejak kecil, Wenten akhirnya bekerjasama dengan Judith Hill. Judith adalah kontestan The Voice dan pemenang Grammy Award.

"Film ini memang telihat sangat unik. Pasti ada banyak kejutan terkat gamelan yang dimunculkan dalam film ini. Seluruh masyarakat Indonesia tentu berdoa agar film Bali: Beats of Paradise menjadi nominator Oscar tahun depan," kata Arief. 

Berita Lainnya

Index