Jokowi Pertanyakan Klaim 99 Persen Masyarakat Hidup Pas-pasan

Jokowi Pertanyakan Klaim 99 Persen Masyarakat Hidup Pas-pasan
Presiden RI Joko Widodo mengikuti kontestasi Pilpres 2019 sebagai petahana. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)

BANDUNG,(PAB)----

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mempertanyakan klaim Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto yang menyatakan 99 persen masyarakat Indonesia hidup pas-pasan. Padahal, menurut Jokowi, data indikator makroekonomi Indonesia berkata sebaliknya.


Jokowi menyebut konsumsi masyarakat membaik lantaran inflasi yang terus terjaga, sehingga hal tersebut bisa memperbaiki daya beli masyarakat. 

Pria yang juga menjadi kontestan Pilpres 2019 sebagai capres nomor urut 01 itu mengatakan data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan inflasi secara tahunan (year-on-year) pada Oktober kemarin di angka 3,16 persen atau di bawah target pemerintah yakni 3,5 persen.

Sementara itu, BPS juga mencatat konsumsi bertumbuh di angka 5,01 persen di kuartal III tahun ini atau membaik ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya. 

"Ada yang ngomong 99 persen rakyat Indonesia hidup miskin dan pas-pasan. 99 persen angka dari mana? Setiap tahun 1,1 juta orang beli mobil baru, sepeda motor tiap tahun terjual 6,5 juta sepeda motor. Beli pakai apa motor sama mobil? Kan pakai uang," ujar Jokowi di sela peringatan Hari Pahlawan di Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (10/11).

Berdasarkan data Gaikindo dan AISI, pertumbuhan penjalan mobil dan motor di Indonesia secara keseluruhan masing-masing sebesar 12,01 persen dan 4,87 persen secara tahunan hingga kuartal III kemarin.

Tak hanya inflasi dan konsumsi, Jokowi juga membantah pernyataan lawan politiknya dalam dua kesempatan Pilpres tersebut soal kemiskinan. Angka kemiskinan, kata Jokowi, justru menurun berdasarkan data BPS. Ia mengatakan tingkat kemiskinan per Maret 2018 di angka 9,8 persen, di mana angka itu sudah masuk single digit sejak tahun 1998.

Tak hanya itu, sambungnya, ketimpangan yang digambarkan melalui rasio gini pun turun dari 0,39 di September tahun lalu menjadi 0,38 di Maret kemarin.

"Jangan kalau ngomong kan mudah, tapi ngomong harus ada angkanya. Sepertinya harus dijelaskan, kalau tidak dijelaskan dipikir Indonesia berada pada posisi semakin miskin atau ekonomi tidak baik. Penjelasan sepeti ini yang diperlukan dalam rangka pemilihan legislatif dan pemilihan presiden 2019," sindir Jokowi.

Sebelumnya di hadapan emak-emak di Bali, Prabowo mengklaim rakyat Indonesia yang kaya raya malah semakin sedikit selama 73 tahun merdeka. Ia mengklaim pernyataannya tersebut berdasarkan data dan fakta yang diakui bank dunia, juga lembaga-lembaga internasional. 

"Bahwa yang menikmati kekayaan di Indonesia adalah kurang dari 1 persen bangsa Indonesia, dan yang 99 persen mengalami hidup pas-pasan bahkan bisa dikatakan sangat sulit," ujar Prabowo bulan lalu.

Berita Lainnya

Index