Aksi Solidaritas Cipayung Kota Medan untuk Bangsa yang Bermartabat

Aksi Solidaritas Cipayung Kota Medan untuk Bangsa yang Bermartabat
Kelompok Organisasi Cipayung Kota Medan melakukan aksi solidaritas untuk Indonesia yang bermartabat di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara, Selasa, (2/09/18).(Foto: Tulus)

MEDAN ( PAB ) ----

Menyikapi tragedi penyegelan dan penutupan 3 gereja yang terjadi di Kota Jambi beberapa minggu yang lalu serta tragedi gempa dan tsunami di Sulawesi tengah, Kelompok Organisasi Cipayung Kota Medan melakukan aksi solidaritas untuk Indonesia yang bermartabat di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara, Selasa, (2/09/18).

Puluhan Mahasiswa yang melakukan aksi berasal dari Organisasi GMNI Medan, PMII Medan, GMKI Medan, dan PMKRI Medan

Dalam Orasinya, Pimpinan aksi menyerukan kegelisahan mahasiswa Cipayung Medan atas absennya Pemerintah dalam menjalankan amanah UUD 1945 pasal 28 dan 29 bahwa '' Kebebasan memeluk agama dan beribadah menurut agamanya'' dan ''Negara menjamin kemerdekaan memeluk agamanya dan beribadat menurut agamanya ''.
Kelompok Cipayung Kota Medan Menyatakan sikap : 
1. Cabut SKB 2 Menteri dalam Negeri dan Menteri Agama tentang Perijinan Rumah Ibadat
2. Cabut segel terhadap 3 gereja di Jambi
3. Permudah perijinan terhadap pembangunan rumah ibadah semua agama
4.Meminta Pemerintah tegas melindungi hak setiap warga Negara dalam beribadah
5.Menyerukan Elit Politik agar tidak menggunakan isu sarah dalam kampanye politik
6. Meminta Pemerintah cepat tanggap memberi bantuan kepada korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
7. Kami mendoakan saudara/i di Sulawesi Tengah agar tabah dan kuat menghadapi musibah ini.

Sementara itu,tampak Staff Ahli Gubernur bidang Ekonomi,E.Marbun mewakili Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi yang sedang mengadakan Rapat, menyambut aspirasi tersebut.

''Mari lah kita mengheningkan cipta sejenak, buat mendoakan saudara-saudara kita di Sulawesi Tengah yg saat ini sedang tertimpa musibah tsunami '' ajak E.Marbun kepada masa aksi.

Selain itu, menanggapi tragedi penutupan 3 gereja di Jambi, pihak pemprovsu tidak berbuat banyak, semua kebijakan ada pada Pemprov Jambi, namun demikian Pemprovsumut akan mencoba berkordinasi perihal tragedi ini agar dapat saling mengingatkan amanah UUD 1945.

'' Tragedi penutupan 3 gereja di Jambi, kewenangannya ada pada Pemprov Jambi, namun aspirasi teman-teman mahasiswa akan saya sampaikan sama Pak Gubernur '' ujar E.Marbun

Lain halnya dengan Ketua GMNI kota Medan, Maman Silaban. Dirinya menyayangkan ketidak hadiran Gubernur maupun Wakil Gubernur Sumut menanggapi aspirasi mereka.

'' Kami minta Pak Gubernur atau Pak Wakil Gubernur untuk  turun mendengarkan aspirasi kami, tadi saya Pak Wakil Gubernur sudah disini kenapa tidak menemui masa aksi ?, kami mau Gubernur Sumut dapat menunjukan sikap prihatinnya terhadap kebebasan beragama di Jambi '' ujar Maman Silaban.

Meski hujan deras mengguyur kantor Gubernur, masa aksi tetap menyampaikan tuntutannya agar direspon Gubernur, Edy Rahmayadi, untuk Sumut Bermartabat sesuai Semboyannya ( Tulus )

Berita Lainnya

Index