Pembekalan Petugas Haji Terintegrasi Kemenag-Kemenkes Kembali Digelar

Pembekalan Petugas Haji Terintegrasi Kemenag-Kemenkes Kembali Digelar
Kabiro Kesra Provinsi Kepri Tarmidi berfoto bersama saat kegiatan pembekalan petugas haji terintegrasi

BATAM, PAB ----
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau menggelar kegiatan pembekalan petugas haji kloter Embarkasi Batam terintegrasi antara Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan Tahun 2018. Kegiatan dilaksanakan tanggal 2-11 Mei 2018 di Asrama Haji Batam, dan dibuka secara resmi oleh Kepala Biro Kesra Kepri H. Tarmidi, Rabu pekan lalu di Aula Arafah II Asrama Haji Batam.

Dalam laporannya Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kanwil Kemenag Kepri, H. Subadi mengatakan pelayanan, pembinaan, dan perlindungan terhadap jamaah haji sesungguhnya harus senantiasa ditingkatkan. Upaya peningkatan berbagai aspek pelayanan secara bertahap terus dilakukan khususnya yang berkaitan dengan petugas haji melalui peningkatan kualitas kinerja petugas haji dengan pola kerja yang terukur dan terkendali.

Menurutnya hal ini menjadi sangat penting, karena manajemen pelayanan haji tidak akan berarti apa-apa tanpa dibarengi peningkatan kualitas kinerja petugas yang meliputi ilmu pengetahuan, keterampilan dan perilaku petugas. Selain itu sesuatu yang harus melekat oleh seseorang petugas haji adalah loyalitas, dedikasi, dan tanggung jawab dalam menjalankan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari indikator keberhasilan pelayanan petugas terhadap jamaah haji.

“Salah satu hal yang harus disiapkan oleh Kemenag adalah menyiapkan petugas haji yang menyertai jamaah (TPHI dan TPIHI) dan Kemenkes menyiapkan petugas kesehatan (TKHI) serta Kepala Daerah menyiapkan Petugas Daerah (TPHD/TKHD). Petugas TPHD dan TKHD perlu mendapatkan pembinaan dan pembekalan untuk terwujudnya koordinasi dan singkronisasi dengan petugas lainnya di dalam kloter,” kata Subadi.

Subadi selanjutnya mengatakan petugas tersebut nantinya akan menyertai jamaah dan melaksanakan tugas dan fungsinya di dalam kloter tersebut dilaksanakan melalui suatu pembekalan petugas haji di wilayah Embarkasi. Pembekalan petugas haji kloter Embarkasi Batam tahun 2018 adalah pembekalan terintegrasi antara Kemenag dan Kemenkes, dengan harapan terciptanya petugas kloter yang memiliki kompetensi, keterampilan, sikap dan perilaku sesuai tugas, fungsi dan kewenangan untuk melaksanakan tugas secara professional, sebagai upaya melakukan pelayanan, pembinaan dan perlindungan kepada jamaah haji Indonesia.
“Tujuannya adalah menyiapkan petugas haji kloter yang memiliki kompetensi, berupa kemampuan, kemampuan pengetahuan, keterampilan sikap dan perilaku sesuai tugas, fungsi dan kewenangan untuk melaksanakan tugas secara professional.

Terciptanya petugas haji yang bertanggung jawab serta mampu melayani jamaah dengan baik di embarkasi, di pesawat, pelaksanaan di Arab Saudi sampai kembali ke Tanah Air secara efektif dan efesien, meliputi bimbingan ibadah, administrasi, pelayanan umum dan kesehatan sebagai upaya melakukan pelayanan, pembinaan dan perlindungan kepada jamaah haji Indonesia, dan terciptanya petugas haji yang memiliki sikap mental yang baik, berdedikasi dan memiliki rasa tanggung jawab,” kata Subadi lagi.

Menurut Subadi, peserta pembekalan petugas haji kloter Embarkasi Batam Tahun 2018 adalah calon petugas haji kloter yang telah lulus seleksi calon petugas haji kloter pada tahun 2018, dan TPHD/TKHD yang berasal dari empat provinsi yaitu dari provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Riau, Provinsi Jambi, dan Provinsi Kalimantan Barat.

Kepala Kanwil Kemenag Kepri H. Marwin Jamal dalam sambutannya mengatakan petugas adalah mereka yang mampu mengembangkan keterampilan dan mengatasi masalah dengan menghadirkan alternatif solusi. “Petugas haji adalah mereka yang mampu mencegah konflik dan mengatasinya dan mampu membagi tugas dengan baik sesuai dengan tupoksi,” ucap Marwin Jamal.

Senada Kepala KKP Batam dr. Achmad Farchanny Tri Adryanto menyebutkan saat ini pelayanan haji sudah mengalami reformasi di bidang kesehatan. Antara lain dia menyebutkan Kemenkes sudah mengeluarkan ketentuan istithoah kesehatan haji. Kepada petugas dia meminta untuk memperlihatkan semangat yang tinggi, dengan mengedepankan semangat melayani, semangat menggerakkan, semangat memberdayakan masyarakat dalam hal ibadah haji.

“Berdasarkan pemeriksaan kesehatan tahap kedua jumlah jamaah yang sudah diperiksa mencapai 97,6% atau 197.876 jamaah sudah diperiksa. Dari angka itu 64% jamaah haji kita beresiko tinggi atau 71.900 jamaah. Itu harus menjadi perhatian petugas dalam pelayanan kesehatan jamaah haji,” ujar Achmad Farchanny.

Dia juga menambahkan beberapa hal perlu dicermati, diantaranya semua petugas diminta bekerja secara terintegrasi, mampu berkinerja secara sinergis dan harmonis dan dengan berbekal pengetahuan dan kemampuan untuk melayani jamaah haji sesuai dengan tupoksi. “Kami sudah diberitahukan bahwa sudah ditemukan lagi kasus Mers-Cov di Arab Saudi. Jadi saya minta semua meningkatkan kesiagaan dalam melayani jamaah haji kita termasuk para petugas jangan sampai lengah dalam memberikan pelayanan,” ujarnya lagi.

Sementara itu mewakili Gubernur Kepulauan Riau, Kepala Biro Kesra Provinsi Kepri H. Tarmidi dalam arahannya berharap para TKHD yang telah ditunjuk oleh pemerintah daerah mampu mengakselerasi dan mengintegrasikan diri bersama TKHI dalam berbagi tugas melayani jamaah dalam bidang kesehatan. Tarmidi menyebutkan berdasarkan pengalamannya banyak jamaah haji yang mulai melupakan faktor kesehatannya karena terlalu bersemangat melaksanakan ibadah.

“Pesan kami bekerjalah dengan sabar dan ikhlas. Semoga dengan berbekal kesabaran dan keikhlasan dapat memecahkan semua permasalahan yang dihadapi. Sampaikanlah laporan perkembangan jamaah di Tanah Suci kepada Pemerintah Daerah masing-masing. Karena khususnya untuk TPHD, minimnya laporan membuat informasi tidak tersampaikan secara utuh. Kita disini semua cemas apabila ada kejadian namun petugas lamban dalam merespon dan melaporkan itu. Sampaikan ke Kepala Daerahnya minimal ke Kesranya,” keluh Tarmidi.

“Tekuni pembekalan ini dengan mengikuti semua prosesnya demi peningkatan pelayanan kepada jamaah.  Saya perhatikan jamaah haji yang berasal dari embarkasi lain bisa mengisi aktivitas jamaah dengan banyak kegiatan, sehingga jamaah tidak hanya tidur-tiduran di hotel. Menjaga waktu untuk ibadah juga penting”, pungkas Tarmidi. (Red)

Berita Lainnya

Index