Masjid Raya Al Osmani, Sejarah Kerajaan Islam Melayu di Wilayah bagian Utara Medan

Masjid Raya Al Osmani, Sejarah Kerajaan Islam Melayu di Wilayah bagian Utara Medan

BELAWAN,(PAB)----

Masjid Raya Al Osmani jadi Bukti Sejarah Kerajaan islam Melayu di Wilayah bagian Utara  Kota Medan, dibangun diatas lahan berukuran 16x16 M persegi tersebut  terbuat dari bahan kayu pilihan pada Tahun 1854 M oleh Raja Deli ketujuh yakni Sultan Osmani Perkasa Alam. kemudian pada Tahun 1870 hingga 1872 M,Masjid yang terbuat dari bahan kayu itu dibangun menjadi permanen oleh anak Sultan Osman yakni Sultan Mahmud Perkasa Alam yang juga menjadi Raja Deli kedelapan.

Hingga kini selain digunakan sebagai tempat beribadah Masjid itu juga dipakai sebagai tempat peringatan dan perayaan hari besar keagamaan serta tempat pemberangkatan menuju pemondokan jamaah Haji yang berasal dari Medan Utara.

Menurut Ahmad salah satu pengurus Masjid mengatakan, Saat di bulan ramdhan tiba pengunjung yang datang dari berbagai daerah pun mulai terlihat selain  sekedar beribadah, Pengunjung juga mengabadikan foto keunikan masjid Al Osmani dengan corak warna kuningnya yang cerah menggambarkan ciri khas Melayu.

"Kalau sudah masuk bulan puasa banyak warga khususnya ummat islam yang berkunjung sekedar untuk sholat dan sesekali berfoto di masjid ini,"katanya, kepada pab-indonesia.co.id saat berkunjung di Mesjid kebanggaan masyarakat Kota Medan khususnya Masyarakat Belawan, Sabtu (19/5/18) di Halaman Mesjid Raya Al Osmani Jl.Raya KL.Yos Sudarso 12 Km Medan Labuhan.

Ahmad menambahkan, Ornamen dan Arsitektur bangunan khas melayu dan timur tengah terlihat pada pilar dan kubah masjid.

Terlihat dihalaman masjid juga tampak lima makam Raja Kesultanan deli yakni Tuanku Panglima Pasutan (Raja Deli V),Tuanku Panglima Gandar Wahid (Raja Deli V),Sultan Amaluddin Perkasa Alam ( Raja Deli VI),Sultan Osman Perkasa Alam dan Sultan Mahmud Perkasa Alam.

Lokasi Jarak masjid raya Al Osmani sekitar 20 KM dari Kota Medan, karena lokasinya cukup strategis kini keadaan masjid tetap terawat dan terjaga.

Selain itu Masjid tersebut masih menyimpan   sejarah berupa benda sejarah diantaranya Bedug tertua yang saat ini masih berfungsi sebagai penanda adzan berkumandang ketika waktu shollat tiba. (Ali)

Berita Lainnya

Index