RSU Chevani Diduga Kesampingkan Sisi Kemanusiaan Pasien Bersalin

RSU Chevani Diduga Kesampingkan Sisi Kemanusiaan Pasien Bersalin

T. TINGGI,(PAB)----

Pelayanan Rumah Sakit Umum (RSU) Chevani Tebing Tinggi diduga membelakangkan sisi kemanusiaan pasien Bersalin, yang mengakibatkan bayi meninggal dunia karena lamban menerima penanganan dokter.

 
RSU Chevani yang terletak di Jl.HM Yamin No. 17  Kelurahan Tanjung Marulak Hilir, Kecamatan Rambutan Tebing Tinggi, kedatangan pasien bersalin, pada Kamis (5/8/21) lalu untuk mendapatkan pelayanan pemeriksaan kesehatan ataupun untuk mendapatkan penyembuhan dari gejala yang dialami, namun tak diduga pelayanan seperti tidak memiliki nilai kemanusiaan.
 
Hal ini dikatakan keluarga pasien yang datang berniat untuk mendapatkan pelayanan persalinan untuk anak ke 2(dua), dimana ketika datang membawa pasien bersama seorang Bidan yang selama ini menangani pemeriksaan kesehatan kehamilan si Ibu, diterima tetapi untuk ditolak.
Pasien yang hendak bersalin, inisial NM, warga Jl. Bakti LKMD  Lk I Kelurahan Lalang , Kecamatan Rambutan Tebing Tinggi.

Dikatakannya, sesampainya di Rumah sakit Chevani dilakukan pemeriksaan Antigen untuk mengantisipasi adanya gejala Virus Corona.
 
Dan menurut tim medis hasil pemeriksaan menunjukkan gejala positif, yang mana pihak rumah sakit menolak untuk rawat inap dengan alasan hasil pemeriksaan gejala positif dan kurangnya peralatan medis untuk operasi persalinan.

Namun dokter tidak membuat surat rujukan untuk si pasien agar dibawa ke salah satu rumah sakit yang dapat melaksanakan pelayanan medis untuk persalinan dan untuk menyelamatkan pasien beserta bayi yang akan dilahirkan.
 
Pihak keluarga menjadi bingung dan kecewa atas tindakan Rumah Sakit Chevani karena sebuah rumah sakit yang kelihatan mewah namun kurang peralatan dan tidak berusaha untuk melayani medis dan tidak memberikan rujukan tertulis agar persalinan dapat berjalan lancer.
 
Dan akibatnya karena proses penyelamatan pasien yang ditolak dari RSU Chevani berakibat fatal bagi si bayi yang tidak dapat diselamatkan.
 
“ Kami merasa terpukul dengan kejadian ini, bayi yang kami harapkan bisa lahir selamat dengan membawa ke Rumah Sakit Chevani, ternyata ditolak karena kurang nya pelayanan, padahal kami siap jika proses persalinan tidak menggunakan fasilitas BPJS”. Kata Ibu pasien yang tidak ingin disebut namanya.
 
Sementara dalam proses pemeriksaan, pasien bersalin mengaku tidak ada disebut kurang peralatan tapi diterima dan diperiksa Antigen dan kami harus mngeluarkan uang untuk biayanya sebesar Rp.406.000.

"Kalau toh tidak bisa kan lebih baik diarahkan saja ke rumah sakit lain yang layak melayani”. Tambah si Ibu pasien.
 
Dari sisi kemanusiaan rumah sakit Chevani tidak memikirkan keselamatan pasien beserta bayi yang akan lahir, dan dari sisi komersil didahulukan untuk pemeriksaan Antigen dengan bayaran sesuai tarip dan ketentuan yang ada di rumah sakit tersebut.
 
Konfirmasi yang dilakukan oleh Tim wartawan kepada pihak Rumah Sakit Chevani, yang dapat dijumpai Ibu Lisa selaku bidang Pengawasan Internal yang kemudian diarahkan kepada pak Siagian yang membidangi medis diperoleh keterangan bahwa rumah sakit tidak ada membuat surat rujukan dan bahkan tidak ada menunjukkan sikap untuk penyelamatan pasien dengan memberikan fasilitas membawa pasien dengan sarana Ambulance ke rumah sakit lain sebagai pengganti rujukan yang sangat diperlukan pasien.
 
Hal ini perlu evaluasi atas eksistensi rumah sakit dalam pelayanan terhadap pasien yang mengalami situasi urgen dan pihak keluarga berharap agar tidak terjadi lagi kepada masyarakat secara umum, juga agar pihak instansi terkait melakukan penyelidikan atas kejadian ini.

(GSM)

Berita Lainnya

Index