Konsorsium Indonesia­-Korea Selatan Ambil Alih Hang Nadim

Angkasa Pura I Akan Jadikan Bandara Hang Nadim Hub Kargo

Angkasa Pura I Akan Jadikan Bandara Hang Nadim Hub Kargo
Bandara Hang Nadim Pulau Batam

Batam ( PAB ) –

Pengembangan Bandara Hang Nadim akan dimulai November 2021. Konsorsium Angkasa Pura I dengan Incheon International Airport Corporation (IIAC), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau di sebut Konsorsium Angkasa Pura Airports,membutuhkan waktu enam bulan masa persiapan sebelum menjadikan bandara di Batam ini sebagai hub logistik nasional.

”Nanti pengelolaan bandara diserahkan kepada mitra pemenang, dalam hal ini konsorsium Angkasa Pura I.Mereka dapat konsesi 25 tahun kelola bandara, khususnya mengelola penumpang, terminal, dan juga termasuk kargo,” kata Kasubdit Pembangunan Kepelabuhanan dan Kebandaraan BP Batam, Boy Zasmita, Minggu (28/3/2021) seperti yang diberitakan Harian Batam Pos.

Luas area yang akan dikelola pemenang tender kurang lebih 350 hektare. Pemenang lelang akan melaksanakan perbaikan terminal 1, pembangunan terminal 2, serta mengoperasikan fasilitas runway dan gedung kargo.

Total investasi mencapai Rp 6,8 triliun. Tujuan pengembangan bandara adalah untuk mengantisipasi jumlah penumpang yang terus naik, dan juga mengembangkan bisnis kargo agar menjadi salah satu lini utama pemasukan bandara.

”Kami akan buat apron kargo yang bisa menampung lima pesawat berbadan besar, dimana tahun ini mulai kerjanya. Nanti pemasukan negara akan diupayakan 50:50 antara penumpang dan kargo. Selama ini, pemasukan dari arus penumpang memang
lebih besar,” ucapnya.

Angkasa Pura dan rekan-rekannya membutuhkan waktu enam bulan masa persiapan, dalam hal ini perlu proses pendelegasian manajemen dan operasional. Kemudian persiapan dari sisi SDM.

”Ada mekanismenya makanya butuh waktu enam bulan,” paparnya.

Sementara itu, Direktur Utama Angkasa Pura Airports, Faik Fahmi mengatakan, kemenangan ini merupakan milestone penting bagi perusahaan, di mana hal ini merupakan pertama kalinya perusahaan memenangkan persaingan di antara para pelaku kunci industri bandar udara lainnya, baik nasional maupun global, untuk mengelola bandara potensial.

Dalam pengelolaan Bandara Hang Nadim Batam, anggota Konsorsium Angkasa Pura Airports memiliki perannya masing­- masing.

Sebagai pemimpin konsorsium, Angkasa Pura I akan bertanggung jawab dalam hal manajemen operasional dan komersial secara umum.

Sementara itu, IIAC memiliki kewajiban dan tanggung jawab dalam hal pemasaran dan strategi pengembangan bandara secara umum.

Sedangkan WIKA selaku BUMN bidang konstruksi yang terintegrasi dengan industri pendukungnya memiliki tanggung jawab dalam hal manajemen infrastruktur bandara.

Ke depannya, Bandara Hang Nadim akan dikembangkan untuk menjadi hub destinasi penerbangan yang lebih luas dan hub logistik serta kargo di wilayah barat Indonesia.

Potensi Bandara Hang Nadim Batam menjadi hub atau pusat logistik dan kargo ini didasarkan atas beberapa keunggulan kompetitif, seperti lokasinya yang terletak di kawasan free trade zone yang cukup strategis di regional Asia Tenggara, berdampingan dengan pelabuhan kargo dan kawasan industri, serta memiliki runway terpanjang di Indonesia (4.025 meter).

Hal tersebut didukung kuat oleh peran IIAC dalam pengembangan Bandara Hang Nadim Batam. Terkait hal tersebut President & CEO Incheon International Airport Corporation Kim Kyung-Wook mengatakan, "Kami akan mengembangkan Bandara Hang Nadim Batam menjadi hub baru yang akan meningkatkan pasar industri aviasi Indonesia dengan menggunakan pengetahuan pengembangan dan operasional bandara yang kami miliki.

Selain itu, Indonesia merupakan salah satu mitra penting Pemerintah Korea Selatan. Maka kami harap proyek ini akan memperkuat kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan di bidang pengembangan infrastruktur".

Pengembangan Bandara Hang Nadim Batam sebagai hub kargo internasional dilakukan dengan upaya menarik trafik kargo dari Amerika dan Eropa agar dapat transit di Batam untuk kemudian melanjutkan penerbangan ke Australia. Selain itu, Bandara Hang Nadim Batam juga dapat menjadi alternatif transit bagi maskapai-maskapai nasional yang akan mengeksplorasi pengoperasian rute khusus kargo dari dan ke China, Jepang, India, Timur Tengah, tanpa harus ke Singapura. Sementara itu, untuk hub kargo domestik, peran Angkasa Pura I ditopang melalui anak perusahaan yaitu PT Angkasa Pura Logistik yang akan menjadikan Bandara Hang Nadim sebagai hub kargo untuk rute Sumatera, Jawa, dan wilayah timur Indonesia seperti Balikpapan, Makassar, dan lainnya.

Sektor kargo dan logistik merupakan salah satu sektor andalan yang memiliki potensi pertumbuhan, baik pada masa pandemi maupun pascapandemi. Sebagai informasi, walaupun diterpa pandemi, trafik kargo dan logistik udara pada 2020 di bandara Angkasa Pura Airports tetap mengalami pertumbuhan positif dibanding trafik penumpang yang turun drastis hingga sekitar 60 persen. Trafik kargo di 15 bandara Angkasa Pura Airports pada 2020 masih tumbuh secara total sebesar 2,09 persen dibanding 2019. Pada 2020, Angkasa Pura Airports mencatat trafik kargo sebesar 436.048.080 kg, sedangkan trafik kargo pada 2019 sebesar 427.135.421 kg. Pada 2021 ini, Angkasa Pura Airports memprediksi trafik kargo dapat tumbuh sebesar 2,12 persen menjadi 445.300.000 kg.

Strategi Peningkatan Trafik Penumpang Internasional

Selain itu, dalam melakukan penyusunan strategi peningkatan trafik internasional Bandara Hang Nadim, IIAC memiliki kekuatan mendorong pemasaran rute internasional, baik penumpang maupun kargo, dari Asia dan Eropa. Bandara Hang Nadim akan menjadi portofolio bandara di Indonesia yang juga akan melayani penumpang internasional dengan tujuan wisata. Melalui salah satu strategi pemasaran K-Culture Marketing yang diusung oleh IIAC, dengan memanfaatkan tingkat popularitas dari selebritis Korea Selatan dan gaya hidup orang Korea Selatan, maka Batam akan menjadi destinasi wisata baru yang akan mampu mendongkrak kedatangan wisawatan mancanegara. Hal ini selaras dengan holding BUMN pariwisata yang bertujuan untuk menghadirkan pertumbuhan kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dengan mendukung persiapan infrastruktur, fasilitas dan SDM di wilayah tujuan wisata.

Bandara Hang Nadim Batam memiiki potensi sebagai hub transit domestik di mana Bandara Hang Nadim akan mendukung Bandara Kualanamu sebagai superhub. Melalui Bandara Hang Nadim, penumpang dari Sumatera akan melanjutkan penerbangan ke Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan lainnya.

Selain itu, Konsorsium Angkasa Pura Airports juga akan melakukan pembangunan terminal penumpang baru Bandara Hang Nadim untuk memenuhi proyeksi pertumbuhan penumpang hingga 5 juta penumpang per tahun dalam 4 tahun pertama. Selain pembangunan terminal baru, Konsorsium Angkasa Pura I juga akan melakukan renovasi terminal penumpang lama yang berkapasitas 3,5 juta per tahun yang pengerjaannya akan dimulai pada akhir 2021 atau awal 2022.

Seperti diberitakan sebelumnya, Konsorsium Angkasa Pura I (Persero), Incheon International Airport Corporation (IIAC) dari Korea Selatan, dan PT Wijaya Karya (Persero) menjadi pemenang dalam lelang pengembangan Bandara Hang Nadim, Batam.

Konsesi kolaborasi Korsel­-Indonesia ini berlaku 25 tahun dengan total investasi Rp 6,8 triliun.

Sementara pesaingnya, konsorsium Angkasa Pura II, PT Adhi Karya Tbk, Egis Project SA, dan Eagle South East Asia PTE.Ltd, ditetapkan menjadi pemenang cadangan dengan rencana total investasi mencapai Rp 3,1 triliun.

Sumber : Kementrian BUMN & Batampos.Co.id     

Ek/pab

Berita Lainnya

Index