BNN,Polri Bersama Bea Cukai Ungkap Jaringan Internasional Narkotika Asal Malaysia

BNN,Polri Bersama Bea Cukai Ungkap Jaringan Internasional Narkotika Asal Malaysia
Hadir dalam kegiatan konferensi pers tersebut, Dir. Narkoba Poldasu Konbes Pol. Hendri Marpaung, dan kepala Bea Cukai Provinsi Sumatera Utara.

MEDAN,(PAB)----

Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama Polri dan Bea Cukai berhasil mengungkap kasus Narkotika jaringan Internasional Malaysia- Indonesia tidak terlepas peran serta masyarakat yang turut memberi informasi adanya tindak kejahatan Narkotika.

Deputi Pemberantasan BNN, Irjen Pol Arman Depari mengatakan Provinsi Sumut menempati peringkat kedua tertinggi di Indonesia setelah Jakarta. Untuk itu, ia mengharapkan adanya peranan aktif dari masyarakat untuk dapat menghempangnya.

"Seluruh Indonesia sudah darurat. Bahkan Provinsi Sumut ini berada di peringkat kedua tertinggi setelah Jakarta untuk narkoba," ungkapnya kepada mass media dalam konferensi pers di kantor BNNP Sumut, Senin (2/4/18).

Namun, Arman juga sangat menyayangkan, masyarakat justru masih terlalu apatis (tidak perduli) akan maraknya peredaran narkoba yang terjadi itu. Padahal hal ini menurut dia, perlu menjadi perhatian yang khusus dari masyarakat.

"Banyaknya narkoba beredar di Sumut termasuk Aceh ini sebetulnya perlu perhatian yang lebih dari masyarakat Sumut. Untuk itu masyarakat jangan lagi terlalu apatis dengan mengambil sikap tidak perduli," jelasnya.

Untuk itu, Arman mengatakan, masyarakat jangan lagi hanya mengandalkan atau menunggu kepolisian dan BNN bertindak untuk melakukan penangkapan kepada bandar atau pengedarnya. Masyarakat harus dapat ambil bagian dalam rangka menanggulangi peredaran narkoba tersebut.

"Saya tidak melihat adanya gerakan yang masif dan cukup dari masyarakat. Jadi saya harap masyarakat jangan terlalu apatis lagi, harus ada kepedulian," sebutnya.

Arman menambahkan, pengendalian itu, tentunya harus dimulai dari tingkat individu dan lingkungan keluarga di masyarakat. Begitu pula, Institusi pendidikan menurutnya juga harus ikut andil terlibat dalam upaya melakukan pengendalian terhadap narkoba.

"Yang utama adalah, pengendalian itu harus dimulai dari individu dan juga keluarga," tandasnya.

Operasi gabungan kali ini berhasil mengamankan tujuh orang tersangka serta 44,5kg Shabu dan 58.000 butir Ekstasi dengan dua orang tersangka tewas saat dilakukan penangkapan.

Arman Depari menjelaskan kronologi kejadian atas tewasnya dua orang tersangka Narkoba sindikat jaringan Internasional Mohtar Nusalelu (43), dan Murtalah (33), karena berusaha melarikan diri.

Kejadian bermula pada Rabu (28/3/18) petugas mengamankan tersangka Khaerun Amri (27), asal Aceh atas kepemilikan 2 bungkus narkotika jenis shabu dengan berat 1.077,8gr, darinya petugas mengadakan pengembangan sehingga menemukan 15kg shabu dan 58.000 butir Ekstasi di perumahan Taman Anggrek Flamboyan Raya Medan.

Esoknya, Kamis (29/3/18), petugas berhasil menangkap dua orang pelaku Andy Syahputra (19), dan temannya Rendy Prayogo (26), warga Medan dengan barang bukti shabu seberat 20.619gr.

Tidak perlu menunggu lama, petugas selanjutnya mengamankan tersangka Mukhlis (31), warga Aceh beserta barang bukti 1 unit mobil SUV dan 5 buah Handphone, dan mengamankan seorang tersangka lainnyaZulkifli alias Dun (40), asal Aceh dengan barang bukti 1 buah KTP asli dan 1 unit Handphone.

Berdasarkan koordinasi tim gabungan BNN Aceh, petugas berhasil mengamankan dua orang tersangka lainnya Neraka (33), dan Rizal Syahputra 26), di Banda Aceh , Mustafa tewas saat berusaha melarikan diri dengan membuka pintu mobil petugas saat sudah berada dalam penagkapan.

Ditempat terpisah, tim gabungan melanjutkan penangkapan terhadap Denny Saputra (27) warga aceh pada Sabtu,(31/3/18), di dalam rumahnya Tanah Aye Aceh Utara, dari tangan Denny terdapat 7kg Shabu.

Dan penyelidikan mendalam petugas bergerak mengamankan Mohtar Nusalelu(43), di Binjai Sumatera Utara, digrebek dirumahnya, Mohtar mencoba melarikan diri, namun gagal dilumpuhkan timah panas petugas, dan akhirnya tewas. (Evi)

 

Berita Lainnya

Index