RDP antara Komisi I,MOYA dan BP Batam

Tagihan Air di Batam Meroket,Pelanggan Kecewa

Tagihan Air di Batam Meroket,Pelanggan Kecewa
RDP ( Rapat Dengar Pendapat ) soal melonjaknya pembayaran Air di gedung Dewan Engku Putri

BATAM -

Yang ditunggu - tunggu Rabu ( 13/01/2021 ) akkhirnya datang juga perwakilan dari PT MOYA Indonesia dan BP Batam untuk mengahdiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi I DPRD Kota Batam di Gedung DPRD Kota Batam Engku Putri.

Hadir Sutedi Raharjo direktur PT MOYA Indonesia,Ibrahim Koto General Manager Sumber Daya Air BP.Batam dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kota Batam dari komisi I sebanyak 10 Anggota ikut serta hadir dalam RDP tersebut. 

Dalam RDP itu ketua Komisi I Budi Mardianto yang memimpin jalanya RDP di gedung Dewan,dalam pembukaan Budi mengatakan  hal ini dilakukan atas laporan dan aduan dari masyarakat Batam mengenai naiknya tagihan air.

 

 

Di depan peserta rapat Budi mengatakan"Hal ini sesuai dengan Tupoksi Komisi I yaitu tentang Perlindungan Konsumen Dan Layanan Publik".

Memasuki sesi selanjutnya,Erikson Pasaribu anggota Komisi I DPRD kota Batam dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) menyampaikan keberatan dan penyesalan atas tindakan yang dilakukan oleh PT Moya Indonesia yang dengan gampangnya memfonis atas kenaikan rekening tagihan pelanggan yang bengkak disebabkan karena kebocoran pipa pelanggan.

" Dengan enaknya PT MOYA mengatakan bahwa ada kebocoroan Instalasi dalam konsumen yang menimbulakan meroketnya tagihan air "ujar Erikson.

“Jika benar ada kebocoran pasti masyarakat akan memperbaiki karena mereka juga berfikir soal mau bayar nanti Enak saja",katanya lagi.

Sementara jawaban dari Ibrahim Koto General Manager Sumber Daya Air,Limbah dan Lingkungan BP Batam,terkesan Jaka Sembung alias tidak nyambung ketika menjawab dari salah satu anggota dewan yang hadir dalam RDP itu,padahal yang dipermaslahkan anggota Dewan kota Batam dan sejumlah pelanggan air adalah mengenai melonjaknya pembayaran tagihan air akhir akhir ini.

Tetapi jawaban dari Ibrahim Koto malah memaparkan dan menjelaskan tentang kondisi semua waduk yang ada di Batam penuh denagn air baku,seolah olah terkesan penuhnya air di sejumlah Waduk itu hasil kinerja pihak pemilik Sumber Daya Air,BP Batam,semua juga tahu bagaimana kondisi pulau Batam yang sedang musim hujan dimana intesitas curah hujan lagi tinggi akhir akhir ini.

Yang dipersoalkan anggota DPRD dan sejumlah Pelanggan Air di Batam adalah tentang melonjakanya rekening tagihan air yang melambung tinggi,akan tetapi Ibrahim justru menerangkan kondisi semua waduk yang ada di Batam dalam kondisi penuh dengan air baku ( Jaka Sembung alias tidak nyambung )

Ditempat yang sama PT MOYA juga ikut - ikutan latah Jaka Sembung Moya ikutan pamer keberadaan waduk tersebut padahal dengan adanya perusahaan outsourcing untuk operating and maintanance (OM) pengelola Sistem Penyediaan Air Minim(SPAM) itu baru dua bulan berjalan Loh..!

Sepertinya PT MOYA Indonesia jadi bulan bulanan oleh 10 anggota Dewan kota Batam pada saat RDP karena  Anggota Komisi I DPRD Batam yang hadir tampak memberi koreksi yang tegas terhadap BP Batam dan PT Moya.Menyoal koreksi atas derita masyarakat yang diwakili mereka akibat melonjaknya tagihan air oleh PT MOYA.

( ek/pab )

 

Berita Lainnya

Index