Perampokan Sadis dalam Angkot, Korban Kritis Butuh Uluran Tangan Mohon Bantu Dana Perobatan

Perampokan Sadis dalam Angkot, Korban Kritis Butuh Uluran Tangan Mohon Bantu Dana Perobatan
Korban perampokan dalam Angkutan Umum Kota (Angkot), Tiara Handayani (17) sampai saat ini tak sadarkan diri di Ruang ICU RS Mitra Medika Tanjung Mulia, Medan (Istimewa)

BELAWAN,(PAB)----

Korban perampokan dalam Angkutan Umum Kota (Angkot), Tiara Handayani (17) sampai saat ini tak sadarkan diri di Ruang ICU RS Mitra Medika Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Rabu (2/12/2020).

Tiara Handayani salah satu dari dua  Korban perampokan sadis dalam angkot Morina trayek 81 jurusan Medan Amplas- Belawan yang terjadi pada Minggu (29/11/2020) belum lama ini sedang butuh bantuan dana biaya perobatan medis yang dijalaninya di RSu Mitra Medika Medan.

Gadis belia yang akrab dipanggil Tiara warga Jalan KL Yos Sudarso, Gang Benteng Baru, Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan masih dalam kondisi  kritis dan butuh perawatan serius tim medis.

Tiara adalah korban perampokan di dalam angkutan kota (angkot) di Simpang Sicanang, Belawan. Dari kejadian itu ia mengalami luka serius dibagian kepala akibat ditendang kawanan perampok hingga tercampak ke luar dari angkot.

Ibu kandung korban, Evi (46) mengatakan tidak sanggup untuk membayar biaya perobatan putri tercintanya di rumah sakit tersebut yang sudah mencapai jutaan rupiah.

Mendengar keadaan korban, para tetangga sangat prihatin dan ikut merasa sedih mengetahui kabar tentang Tiara, secara sukarela warga sepakat patungan mengumpulkan uang untuk membantu biaya perobatan gadis malang tersebut.

“Ya, Kami merasa prihatin bang mendengar kabar Tiara kritis dan  spontan patungan memberikan sumbangan untuk biaya perobatan korban,” ujar Raudah warga setempat.

Didampingi sang suami Muhammad Saleh (50), Evi tak kuasa menahan derai air mata  tatkala para tetangganya datang menyerahkan sumbangan dana untuk membantu biaya pengobatan putrinya yang masih tak sadarkan diri di ruang ICU.

“Biaya berobatnya sudah mencapai Rp 8 juta. Sementara kami tak punya uang untuk membayar biaya perobatan di rumah sakit,”ungkap Muhammad Saleh kesehariannya bekerja sebagai nelayan tradisional.

Lebih lanjut, Saleh menyebutkan putrinya diduga mengalami gangguan pada syaraf dan harus dirujuk ke rumah sakit lain karena di Rumah Sakit Mitra Medika tidak ada dokter spesialis syaraf.

Hanya saja kata dia pihak rumah sakit tidak mau memberi surat rujukan karena biaya perobatan Tiara selama di RS Mitra Medika belum dibayar.

“Sampai sekarang Tiara masih tak sadarkan diri di Ruang ICU. Kami belum bisa mengeluarkan Tiara dari RS Mitra Medika karena belum membayar biaya perobatannya sehingga kami tak bisa membawanya ke rumah sakit lain yang memiliki dokter spesialis syaraf,” tuturnya dengan raut wajah sedih.

Terkait aksi kekerasan dalam angkot yang dialami oleh putri kandungnya itu, Saleh berharap agar pihak Kepolisian segera menangkap para perampok tersebut.

Diberitakan sebelumnya, dua penumpang angkot Morina trayek 81 Medan Amplas-Belawan, Tiara Handayani dan temannya Junaidi, terpaksa dilarikan ke rumah sakit akibat ditendang kawanan perampok hingga tercampak keluar dari angkot pada Minggu (29/11/2020).

Tiara masih belum sadarkan diri di Ruang ICU Rumah Sakit Mitra Medika, sedangkan korban pria sudah keluar dari rumah sakit karena hanya menderita luka ringan dan patah tangan.

Aksi beringas yang dilakukan oleh empat orang kawanan perampok yang belum diketahui identitasnya itu diduga kerap beraksi di dalam angkot rute Medan Amplas-Belawan viral di media sosial.

Informasi yang dihimpun kedua korban menumpang angkot Morina 81 berangkat dari Gang 14, Belawan hendak pulang ke rumahnya di Pekan Labuhan.

Saat angkot melintas di Simpang Sicanang, empat lelaki naik dan memaksa kedua korban menyerahkan
uang dan benda berharga. Namun korban tidak memberikan karena tidak memiliki barang-barang berharga yang diminta para pelaku.

Begitu mengetahui korbannya tidak memiliki uang dan benda berharga yang diminta, para pelaku menendang korban hingga korban tercampak keluar dari angkot hingga jatuh dan tersungkur ke aspal jalan.

Tiara yang menderita luka serius dan tidak sadarkan diri, langsung dilarikan warga ke Ruang ICU Rumah Sakit Mitra Medika Tanjung Mulia.

Sementara Junaidi yang juga merupakan teman pria Tiara  ditendang keluar dari angkot oleh keempat pelaku, hanya mengalami patah tangan karena terbentur aspal.

Peristiwa tersebut sudah dilaporkan keluarga korban ke Polsek Belawan pada Minggu (29/11/2020) sekira pukul 22.00 sekaligus untuk mendapatkan visum et repertum dari rumah sakit.

Aksi kekerasan kawanan perampok dalam angkot Morina 81 itu viral di media sosial setelah di-posting oleh sejumlah netizen di laman Facebook khusus grup-grup Anak Belawan.

Diketahui tindak kejahatan jalanan semakin meresahkan warga. dalam satu pekan saja ada 5 tindak kejahatan jalanan di wilayah hukum Mapolres Pelabuhan Belawan. Masyarakat mengeluhkan hal tersebut dan meminta Aparat kepolisian meningkatkan patroli khusus lokasi yang dinilai rawan.

" Satu minggu ini saja ada 5 Kasus kejahatan perampokan diangkutan umum," kata Untung suroso (65) warga Belawan.

Sementara Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP MR Dayan ketika dikonfirmasi maraknya tindak kajahatan diwilayah hukumnya belum menjawab. (Ali)

Berita Lainnya

Index