Maraknya Isu Pemilih Kolom Kosong Dianggap Otak Kosong

Gardapatih Indonesia Layangkan Surat Terbuka

Gardapatih Indonesia Layangkan Surat Terbuka

PEMATANGSIANTAR, (PAB)--

Untuk memuluskan niatnya menjadi seorang kepala daerah, Pasangan Calon (Paslon) Tunggal ternyata tidak yakin bisa memenangkan pesta demokrasi pada pelaksanaan Pilkada Serentak 9 Desember mendatang.

Saat ini banyak wacana tentang yang memilih kolom kosong dianggap otak kosong, karena kolom kosong tidak bergambar paslon atau tidak punya visi misi. Padahal sesungguhnya diketahui bahwa kolom kosong ada akibat Calon tunggal yang memborong dan menguasi semua partai untuk maju sebagai peserta Pilkada.

Hal tersebut dikatakan Ketua DPP Gardapatih Indonesia Jimmy Elison Masito Purba, Kamis (22/10/2020) di Kantornya Jln Linggar Jati No 42, Kota Pematangsiantar. Disebutnya, apakah kalau kita beda pilihan salah? Perbedaan pilihan itu yang menjadikan terciptanya demokrasi dalam pemilihan. Tidak perlu Paslon tunggal hitir-hitir (Ketakutan-red). Tidak usah dibuat isu kalau Pemilih kolom kosong dianggap otak kosong, dan pemilih calon tunggal yang punya otak.

Ditambahkannya lagi, bahwa hadirnya kolom kosong jelas agar masyarakat itu memilih sesuai dengan nurani dan untuk kemajuan masyarakat Kota Siantar seutuhnya. Dan nantinya Pj Walikota (Penjabat) pasti dengan persyaratan yang mumpuni di bidang pemerintahan. 

"Jadi mari kita bersikap aktif untuk kemajuan bersama! Bukan menjadi pemecah belah kalau kita tidak satu pilihan," ujar Jimmy.

Yang lebih disayangkan Jimmy, malah sampai ada yang mengkaitkan ke orangtua yang sudah pensiun sebagai seorang pendidik dianggap gagal mendidik anaknya karena mendukung kolom kosong. Menurut Jimmy, kalau memang benar-benar baik dan jujur si paslon melalui timnya tak perlu harus khawatir terhadap kolom kosong. 

"Berbuat saja dengan kerja nyata. Program kerja saja dimainkan. Tidak usah membuat isu murahan seperti itu, negara kita negara demokrasi, hak politik dan hak pilih setiap orang tidak boleh dipaksakan, jadi saya ulangi. Memilih Kolom Kosong itu legal dan tidak melanggar Konstitusi,” tegas Jimmy.

Untuk mengedukasi dan mensosialisasikan serta memberikan pemahaman yang sebenarnya kepada warga terkait adanya kolom kosong pada surat suara nantinya, Jimmy Purba membuat surat terbuka yang dilayangkan secara online melalui website Koalisi Relawan Masyarakat Kolom Kosong (Kawan Mas Koko) yang ditujukan ke masyarakat di 8 Kecamatan se Kota Pematangsiantar.

Ditanya terkait urgensi melayangkan surat terbuka tersebut, Jimmy mengatakan bahwa saat ini banyak isu yang menyesatkan terkait hadirnya relawan kolom kosong. Ditegaskannya bahwa kolom kosong pada lembar surat suara ketika Pemilihan Walikota Pematangsiantar adalah sesuai seperti yang termuat dalam Pasal 54C Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016.

"Bahwa Keberadaan Kolom Kosong disebabkan karena paslon hanya ada satu dalam pemilihan Walikota dan keberadaan kolom kosong adalah Sah dihadapan hukum," tegas Jimmy.

Lebih jauh dikatakan Jimmy bahwa Pemilihan Walikota Siantar akan dilaksanakan dengan menggunakan surat suara dimana pada lembar surat suara tersebut akan memuat 2 (dua) kolom yang terdiri atas 1 (satu) kolom yang memuat gambar pasangan calon dan 1 (satu) kolom yang tidak bergambar atau sering disebut Kolom Kosong. Earga bebas menentukan pilihannya, tidak salah mencoblos Kolom bergambar paslon atau mencoblos Kolom Kosong untuk memberikan suara sahnya.

"Walaupun hanya ada satu paslon dalam pemilihan Walikota Siantar belum memastikan paslon tersebut sebagai Walikota sebab pasangan calon tunggal hanya akan ditetapkan sebagai pasangan terpilih apabila memperoleh suara lebih dari 50% dari suara sah," ujar Jimmy.

Terkait kemungkinan terjadinya politik uang, Jimmy mengajak seluruh masyarakat Siantar untuk membenci tindakan sogok-menyogok karena hal tersebut sangat merusak masyarakat dan kota Siantar.

"Politik uang tersebut HARUS KITA LAWAN dengan Terima Uangnya tetapi JANGAN PILIH TUKANG SOGOK, PILIH LAWANNYA karena tindakan penyogok itu menyesatkan kita bahkan menyesatkan masa depan anak-cucu kita," ujarnya.

Dalam surat terbukanya, Jimmy meminta agar Masyarakat Kota Siantar tetap mengunakan akal sehat dan hati nurani dalam memilih pemimpin. Menurutnya, bahwa tindakan memborong Partai dan muncul sebagai Paslon Tunggal adalah menunjukkan sikap takut berkompetisi. 

"Ini bukan masalah uang, tapi kotak kosong adalah bukti rakyat itu berdaulat dan punya harga diri," tegas Jimmy. (MS/Red)

Berita Lainnya

Index