8 Nelayan Asahan Karam,Berhasil di Selamatkan Oleh PLP Kelas II Tanjung Uban

8 Nelayan Asahan Karam,Berhasil di Selamatkan Oleh PLP Kelas II Tanjung Uban

BATAM ( PAB )-

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas II Tanjung Uban berhasil menyelamatkan 8 nelayan asal Asahan Sumatera Utara yang karam di 23 mil utara perairan Pulau Sinaboi, Provinsi Riau,Rabu (23/9/2020) kemaren.

8 orang nelayan karam yang berhasil diselamatkan itu ialah, Syahrial Panjaitan, Hasim Harahap, Sholeh Huddin, Helfi Harahap, Al Fazri, Romadon, Umar Ali dan Syafrizal.

Komandan Kapal KN. Kalimasadha P 115,Putra Wardana menyampaikan, pada 23 September sekitar pukul 16.37 WIB, pihaknya memperoleh laporan adanya nelayan yang karam di laut dari Kepala Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Uban, Capt. Handry Sulfian melalui Kepala Operasi Capt. Deddy Surahmad.

“Kedelapan nelayan itu diketahui terombang-ambing di laut selama sehari dan diselamatkan oleh Kapal KM. Kalimantan Leader,” ucap Putra saat penyerahan 8 nelayan tersebut kepada Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Batam di Pelabuhan Batu Ampar, Kamis (24/9/2020).

Dikatakan Putra, setelah pihaknya mendapatkan arahan, pukul 16.40 WIB, Komandan KN.Kalimasadha-P.115 melakukan kontak dengan KM. Kalimantan Leader untuk berangkat menuju lokasi kapal karam tersebut.

“Setelah berkomunikasi dengan Capten Handoko, kapten Kalimantan Leader, kita diminta menunggu seputaran Selat Durian Karimun Anak menjemput kedelapan nelayan tersebut,” terang Putra.

Ditambahnya, setelah melakukan proses serah terima, para nelayan dibawa naik ke KN. Kalimasadha-P115 untuk dievakuasi ke daratan. Pihaknya juga berkoordinasi dengan Kantor PSDKP Batam guna proses penanganan kesehatan lebih lanjut.

“Alhamdulilah kedelapan nelayan tersebut bisa diselamatkan dan kondisinya sehat dan sudah diperiksa oleh Balai Karantina Kesehatan Batam,” tuturnya.

Pengawas Perikanan PSDKP Batam Seivo G. Wewengkang mengatakan, usai proses pemeriksaan kesehatan tersebut, para nelayan itu selanjutnya akan dibawa ke kantor PSDKP Batam di Jembatan II Barelang.

“Karena kodisi saat ini harus menjalankan protokol kesehatan maka kita rapid tes dulu. Alhamdulillah hasinya 8 nelayan itu negatif covid-19. Setelah ini baru kita bawa ke kantor,” ucap Seivo.

Lanjutnya, terkait pemulangan nelayan sendiri, maka pihaknya akan berkordinasi dengan pimpinan apakah nanti mereka nanti akan langsung diserahkan ke keluarga atau lewat pemerintah daerah. “Seperti apa nanti prosedurnya akan disampaikan pimpinan kami,” ungkapnya.

Sementara itu, Syahrial Panjaitan, Nahkoda Kapal Nelayan yang karam tersebut mengatakan, penyebab karam kapalnya itu adalah karena angin kencang dan kapal yang dipakainya itu adalah kapal tradisional.

“Kami sedang mancari ikan tiba-tiba datang angin kencang dan kapal langsung terbalik. Kami ini nelayan dari Tanjung Balai Asahan Sumatera Utara,” jelasnya

 

ek/pab

Berita Lainnya

Index