Penyebar Isu dan Fitnah Karpet Merah Sebagai Sajadah, Panglimo : Jika Ingin Bersaing Dengan Sehat

Penyebar Isu dan Fitnah Karpet Merah Sebagai Sajadah, Panglimo : Jika Ingin Bersaing Dengan Sehat

DUMAI,(PAB)---

Saat ini adalah masanya musim berpolitik, dimana mulai gencarnya mempromosikan kandidat Paslon Cawako dan Cawawako Kota Dumai. Masing masing tim pemenangan, simpatisan, relawan dan lain sebagainya sudah pasti akan menonjolkan, mempromosikan jagoannya, hal seperti ini merupakan sesuatu yang lumrah.

 

Namun ketika Paslon mulai turun kelapangan dengan agenda atau memenuhi undangan silaturahmi ke masyarakat mengundang kontroversi.

 

Menyikapi agenda yang digelar oleh PGD TV Online pada tanggal 07 September 2020 dengan mengundang salah satu Paslon HANDAL (Hendri Sandra - Rizal) untuk mengisi Dialog peduli Resty sang bintang KDI yang mulai terlupakan.

 

Tujuan diundangnya Paslon HANDAL ke PGD TV Online pada (07/09) lalu, untuk mengingatkan kembali bahwa ada sosok anak disabilitas yakni Tunanetra yang sempat membawa nama provinsi Riau khususnya Kota Dumai terkenal di ibukota Jakarta, namun nasib Resty tidak seindah impiannya, prestasinya menjadi juara tiga bintang KDI kian redup akibat kurangnya kepedulian pemerintah Kota Dumai.

 

Agenda undangan Panglimo Haji Gedang dengan mengundang Paslon Pilkada kota Dumai, "untuk mengisi acara Dialog Peduli Resty adalah agar semua masyarakat tahu khususnya para Kandidat Paslon Pilkada bagaimana menyikapi, kepeduliannya terhadap masyarakat menengah kebawah, masyarakat miskin terlebih mereka yang menyandang disabilitas dan saya sangat mencintai kota Dumai," ujar Haji Gedang

 

Studio PGD TV Online yang terletak di Pasar Haji Panglimo Gedang, dalam tiap menyambut tamu yang datang pasti tetap akan digelarkan karpet merah dan karpet merah yang di bentang di studio tersebut bukanlah "Sajadah yang biasa di pakai untuk beribadah" ujar Haji Gedang.

 

"Karpet (ambal) jikalau di letakkan di ruang tamu sebagai alas duduk maka karpet tersebut di sebut karpet alas untuk duduk (Beselempot) jika karpet tersebut digunakan untuk alas meja maka karpet tersebut namanya karpet taplak meja dan ketika karpet tersebut di gunakan untuk alas sholat (ibadah Red) maka karpet tersebut berubah fungsi dan nama menjadi sajadah, sekalipun handuk bersih kita gunakan untuk alas sholat maka handuk tersebut akan berubah fungsi dan namanya menjadi sajadah," ujar Haji Gedang menjelaskan.

 

"Saya membeli karpet berwarna merah tersebut di toko Karpet itu barang masih baru dan belum pernah sama sekali di pakai untuk ibadah (sholat) Bukan karpet bekas apalagi yang pernah di pakai buat Sujud,karena memang karpet merah tersebut akan saya pergunakan di PGD TV Online sebagai alas ketika kami duduk baik itu untuk duduk bersila ataupun dengan menggunakan kursi, karpet tersebut saya gunakan dan pakai untuk menghormati para tamu undangan yang datang," terang Haji Gedang.

"Jadi saya ingatkan kembali untuk orang yang tak bertanggung jawab dengan bahasa yang tak pula punya etika dengan mengatakan bahwa Paslon Cawako HANDAL memenuhi undangan PGD TV Online saat di acara Live "Hendri Sandra Peduli Resty telah menginjak injak karpet Sajadah, itu sangatlah tidak benar dan Fitnah," tutur Haji Gedang Berang.

 

"Betapa sangat dangkalnya orang yang tak bertanggung jawab dengan menyebar Fitnah seperti itu, apakah ia tidak tahu cara meletakkan kegunaan sebuah barang.
Saya Panglimo Haji Gedang selaku ketua Rumpun Melayu Bersatu Laskar Hulubalang Melayu Riau Kota Darussalam kota Dumai, mempunyai etika bahkan menjunjung tinggi adat istiadat serta beradab, kesopanan baik dalam bertutur dan berkelaku," ujar Haji Gedang.

 

Jika ingin bersaing, bersaing lah secara sehat dan gunakanlah akal yang diberikan oleh Allah SWT dengan rasio bukan mampunya hanya menggibah.
Ada apa ini semua, apakah ini juga ada unsur politiknya, jangan di bawa atau di kaitkan dengan Agenda yang telah di programkan oleh PGD TV Online.


"Menurut hemat saya orang yang telah menyebarkan fitnah itu adalah orang yang tak mempunyai ilmu dan tak dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, sama pola pikirnya seperti Dajal," ucapnya.(Eli)

Berita Lainnya

Index